Liputan6.com, Jakarta - Kepala Investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ony Soerjo Wibowo mengungkapkan, lembaganya mampu mengungkap seluruh data yang terekam di dalam black box atau kotak hitam Pesawat Lion Air JT 610, yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, karena punya fasilitas memadai.
"Kita punya lab sejak 2009, sehingga proses pembacaan dan pembongkaran di Indonesia. Kita punya fasilitas dan kita sudah berhasil mendownload ratusan recorder. Bahkan kita bantu Myanmar, Malaysia dan negara lainnya," ujar Ony di Kantor KNKT Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2018).
Advertisement
"Termasuk fasilitas itu digunakan sama militer saat mengalami kejadian yang membutuhkan download data recorder, dan berhasil dengan baik dan laporannya ada di web," dia melanjutkan.
Namun, dalam kasus kecelakaan Lion Air ini, KNKT butuh bantuan dari National Transportation and Safety Bureau (NTSB) Amerika serikat dan Transportation Safety Investigation Bureau (TSIB) Singapura, untuk membersihkan dan memulihkan bagian dari black box.
"Pesawat ini buatan Amerika jadi mereka yang tahu parameternya. Kalau kita enggak tahu, kita bisa minta penjelasan, mumpung mereka ada di sini. Kalau pun dia udah pulang kita bisa tetap minta bantuan," ujar Ony.
Cari CVR Lion Air
Hingga saat ini, black box Lion Air JT 610 masih dibersihkan dan tengah dipulihkan oleh KNKT.
KNKT juga masih mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) Lion Air yang memuat pembicaraan pilot dengan pramugari, yang hingga saat ini belum ditemukan.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement