Liputan6.com, Majalengka - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sedang berusaha menarik perhatian masyarakat agar bisa terus berkembang. Di antara caranya ialah mengadakan bermacam acara menarik dan menghadirkan inovasi digital menarik dalam aplikasi BIJB yang tengah dikembangkan.
Direktur Operasional dan Pengembangan PT BIJB, Agus Sugeng Widodo, membocorkan beberapa fitur menarik di aplikasi BJIB. Sejumlah di antaranya adalah melacak barang bawaan sampai memesan tempat parkir.
Baca Juga
Advertisement
"ICT (Information and Communication Technology) kita, sistem komputer kita, itu terkoneksi dengan berbagai macam aplikasi. Kita untuk tiket itu dengan tiket.com terkoneksi, sehingga bisa pesan," ujar Agus ke Liputan6.com di sela lokakarya media massa yang diadakan Kementerian Perhubungan (Kemhub) di Bandara Kertajati, Majalengka, seperti ditulis Minggu (4/11/2018).
Aplikasi BJIB juga akan terkoneksi langsung dengan sistem airline. Lewat hal ini, penumpang di Bandara Kertajati bisa check-in itu di aplikasi BIJB. Selain itu, aplikasi akan dikoneksikan juga dengan radar24 dan Google Maps.
"Kita terkoneksi flightradar24, sehingga pesawat yang akan kita naiki bisa tahu ada di mana. Kita juga terkoneksi dengan Google Maps, sehingga ketika tahu mau berangkat lewat jalur mana. Kita juga terkoneksi dengan sistem parkir, jadi kita bisa pesan di aplikasi," ucapnya.
Agus berjanji semua hal tersebut bisa diraih lewat satu aplikasi saja. Saat ini, pihak BJIB menyebut masih dalam pengembangan aplikasi tersebut.
"Ini masih akan kita proses, tapi nanti jadinya akan seperti itu," pungkas Agus.
Akses Jalan Jadi Penghambat Bandara Kertajati Berkembang
Keberadaan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau biasa disebut Bandara Kertajati dinilai masih belum maksimal dalam menyerap penumpang angkutan udara. Salah satu sebabnya lantaran operasional penerbangan di bandara ini masih sangat minim.
Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Polana B Pramesti, mengatakan saat ini yang masih menjadi kendala di bandara tersebut adalah soal aksesibilitas. Oleh sebab itu, pemerintah tengah mengupayakan adanya tol yang tersambung ke bandara tersebut.
"Ya salah satu masalahnya akses, kemudian infrastruktur lain," ujar dia di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa, 25 September 2018.
Selain masalah akses, lanjut dia, keberadaan infrastruktur penunjang lain juga menjadi kendala bagi bandara ini. Masalah tersebut harusnya mampu diatasi oleh pemerintah daerah (pemda) untuk mendorong peningkatan penumpang pesawat.
"Infrastruktur lain seperti hotel, komersial area, itu yang kita tunggu dari daerah. Kalau itu sudah siap baru kita kembangkan," kata dia.
Meski demikian, lanjut Polana, upaya pengembangan Bandara Kertajati tersebut akan terus dilakukan. Salah satunya dengan memperpanjang landasan pacu bandara dari sebelumnya 2.500 meter menjadi 3.000 meter.
"Sedang on progress. (Target?) Tahun ini," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement