9 Manfaat Menangis yang Perlu Kamu Tahu (2)

Menangis bukan berarti kamu sosok yang lemah. Berikut beberapa fakta yang perlu diketahui ketika menangis (bagian kedua)

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2018, 16:00 WIB
Ilustrasi menangis. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Menangis sering dikaitkan dengan sifat cengeng. Pada kenyataannya, semua orang dapat menangis sebagai respons fisik dari emosi yang dirasakan.

Menangis tak pernah mengenal gender, baik pria dan wanita berhak untuk meneteskan air mata. Sering juga perilaku ini diasosiasikan dengan hal negatif karena berhubungan dengan kesedihan.

Sebenarnya, menangis tak selalu terikat oleh perasaan sedih dan tertekan. Menangis dapat berasal dari emosi positif maupun negatif. 

Manusia dapat menangis karena terharu bahagia ataupun karena tersakiti dan terabaikan. Bahkan, manusia tidak hanya menangis ketika tersakiti melainkan bisa menangis ketika menyakiti orang lain.

Menangis memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan psikis maupun fisik. Simak beberapa manfaat baik di balik tangis dan air mata (bagian dua).

4. Memperbaiki penglihatan

Air mata terbuat dari kelenjar lakrimal yang bisa membersihkan penglihatan kita dengan melumasi bola mata dan kelopak mata. Bila selaput mata mengalami dehidrasi, penglihatan kita bisa menjadi sedikit buram. Air mata memandikan permukaan mata, menjaga agar tetap lembab, dan membersihkan debu serta kotoran. Menangis juga mencegah dehidrasi berbagai selaput lendir.

5. Memperbaiki mood (suasana hati)

Menangis memiliki efek fisiologis pada tubuh, seperti menurunkan ketegangan saraf dan memproduksi zat neurokimia yang bisa memperbaiki mood. Sebuah studi menemukan bahwa tangisan bisa menenangkan diri dan meningkatkan mood lebih baik daripada antidepresan apapun.

Tetesan air mata meningkatkan mood hampir 90 persen dibandingkan dengan delapan persen yang melaporkan bahwa menangis membuat mereka merasa lebih buruk. Individu dengan gangguan kecemasan atau mood cenderung kurang mengalami efek positif dari menangis.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 


6. Mempengaruhi orang lain

Dua warga asing berpelukan saat memperingati Tragedi Bom Bali I yang ke 14 di Monumen Ground Zero di Kuta, Bali, (12/10). Peristiwa ledakan bom di Jalan Legian ini merenggut 202 korban jiwa. (AFP Photo/ Sonny Tumbelaka)

Melihat seseorang menangis membuat orang lain semakin peka terhadap kondisi emosional individu dan mendorong untuk memberi dukungan terhadap orang lain. Ketika seseorang menangis, orang di sekitar biasanya akan berempati dengan memahami emosi tangisan tersebut. Individu tersebut juga akan tergerak untuk menenangkan dan memberikan perasaan yang nyaman ketika melihat tangisan yang penuh emosional.

7. Meredakan perilaku agresi di saat konflik

Hampir sama dengan poin sebelumnya, menangis dapat mempengaruhi keadaan tertentu seperti meredakan agresi orang lain saat berada dalam situasi konflik. Tidak semua masalah harus diselesaikan saat itu juga, menangis dapat menjadi jeda yang menghentikan konflik untuk sesaat. Kedua belah pihak yang berkonflik dapat kembali berbicara ketika kemarahan sudah mereda.

8. Tanda keberanian dan kekuatan

Menangis bukanlah pertanda bahwa Anda lemah. Baik perempuan maupun laki-laki, mereka menangis bukan karena mereka tak mampu menahan rasa sakit.

Manusia menangis menunjukkan bahwa dirinya telah melewati berbagai rasa sakit yang tak terdefinisikan. Menangis dapat menunjukkan keaslian diri seseorang dan sebagai pertanda bahwa dirinya berani dan kuat.

9. Meningkatkan komunikasi dalam suatu hubungan

Menangis juga menjadi cara untuk menunjukkan kata-kata yang tidak bisa diungkapkan, terutama dalam suatu hubungan. Hal ini sebagian besar terlihat ketika seseorang dalam suatu hubungan memiliki reaksi berbeda terhadap situasi sampai air mata mulai terlihat. Tangisan itu bisa memadamkan perkelahian, menekankan satu hal yang tidak dapat dijelaskan dalam kata-kata, atau hanya menggarisbawahi pentingnya perasaan di balik suatu dialog.

 

 


Menangis, bentuk jujur terhadap perasaan sendiri

Pebulu tangkis Indonesia, Oktila Laeni Ratri, menangis dipelukan pebulu tangkis Cina, Cheng Hefang, usai laga final Asian Para Games di Istora, Jakarta, Jumat (12/10/2018). Oktila Laeni takluk 21-19, 18-21, dan 13-21. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Kamu tidak perlu selalu menahan emosimu, banyak hal yang tak bisa kamu tanggung sendirian. Menangis dan bersandarlah pada orang yang tepat di sekitarmu. Jangan malu untuk mencari dukungan jika kamu butuh itu.

Menangis memang tidak akan menyelesaikan suatu masalah, tetapi jika kamu menangis bersyukurlah kamu masih bisa jujur dengan perasaanmu saat ini.

Menangis juga bukanlah akhir untuk menyudahi segala sesuatu. Menangisi sesuatu secara berlebihan juga dapat berdampak buruk terhadap kesehatan fisik dan emosi. Kamu perlu menentukan langkah selanjutnya bila mood kamu sudah terasa lebih baik sehabis menangis. Menangislah dan selesaikan masalah yang ada agar hidupmu tetap berjalan.

Tulisan Febryan KM dari Pijar Psikologi untuk Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya