Liputan6.com, Jakarta - Satu set ban depan pesawat Lion Air PK-LQP, tiba di Jakarta International Container Terminal (JICT) II, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Roda tersebut ditemukan oleh Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut pada Jumat 2 November 2018.
Roda tersebut dibawa menggunakan Landing Craft Utility (LCU) Banda Aceh, dari perairan Tanjung Karawang, pada pukul 13.16 WIB, dan tiba di JICT II pada pukul 14.40 WIB. Ban tersebut sudah dalam kondisi pecah.
Advertisement
Berdasarkan informasi, roda tersebut akan dibawa ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.
Tak hanya itu, tim SAR gabungan juga telah menemukan kembali roda belakang Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang. Namun roda tersebut belum diangkat.
"Ditemukan bongkahan-bongkahan maupun roda pesawat yang kemarin sudah diangkat, sekarang sudah ada roda pesawat lagi, akan diangkat masih dikoordinasikan," kata Pangkoarmada I Laksda Yudho Margono, Sabtu (3/11/2018).
Selain roda, kata Yudho, tim juga sudah menemukan badan pesawat Lion Air. "Badan pesawat belum diangkat, masih dikoordinasikan dengan penyelam," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Investigasi Kemenhub
Pesawat Boeing 737 Max 8 di Indonesia yang dimiliki dua maskapai penerbangan yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air dinilai masih layak beroprasi. Hal tersebut terlihat dari hasil inspeksi yang dilakukan pihak Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub.
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Pramintohadi Sukarno menjelaskan terdapat 11 unit pesawat Boeing 737 Max 8 yang ada di Indonesia, yaitu 1 dioperasikan Garuda Indonesia dan 10 dimiliki Lion Air.
"Kita melaksanakan beberapa inspeksi kemudian juga ada rem inspeksi khusus 737 seri 8 Max dan sampai dengan saat ini semua hasil inspeksi yang telah di lakukan kesimpulannya adalah memenuhi standar kelayakudaraan. Dan pesawat tersebut dalam posisi operasi," kata Plt Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Pramintohadi Sukarno di kantornya, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018).
Dia menjelaskan, pihaknya masih terus melakukan pengawasan di lapangan secara intensif terhadap pesawat jenis Boeing 737 Max 8. Walaupun kata dia jadwal setiap bulan berubah-ubah. Baik itu auditing maupun inspeksi.
"Tetapi pihak kami secara rutin jaga pemeriksaan tahunan terkait aerodinamis pesawat," papar Pramintohadi.
Reporter: Ronald
Sumber: Merdeka.com
Advertisement