Liputan6.com, Tokyo - Pada 97 tahun silam, tepatnya 4 November 1921, menjadi hari nahas bagi Perdana Menteri Jepang Hara Takashi. Pada hari tersebut, ia tewas ditikam di Stasiun Tokyo oleh seorang fanatik dari kubu sayap kanan politik negeri sakura.
Seperti dimuat Jpninfo, Takashi ditusuk pelaku saat baru tiba di Stasiun Tokyo, tepatnya di sebelah selatan dekat loket pembelian tiket. Ketika itu, Takashi hendak melakukan perjalanan menuju Kyoto, Jepang.
Setelah diinvestigasi, pelaku diketahui bernama Nakaoka Konichi. Ia bekerja sebagai staf di Stasiun Tokyo, yang merupakan pendukung fanatik oposisi. Konichi diketahui kecewa dengan kebijakan Pak Perdana Menteri incumbent tersebut yang dianggap hanya mementingkan kelompok tertentu.
Baca Juga
Advertisement
Pembunuhan PM Takashi ini membuat gempar publik, karena insiden ini yang kali pertama menimpa seorang pemimpin negara sejak Jepang memiliki pemerintahan yang diatur oleh konstitusi.
Saat itu, Pemerintahan Jepang dikomando oleh seorang presiden dan seorang perdana menteri, di mana kedua petinggi tersebut memimpin Dewan Pimpinan Negara Jepang yang disebut Seiyukai (Asosiasi Sahabat Pemerintahan Konstitusional).
Semasa pemerintahannya, Takashi dikenal sebagai pemimpin yang tidak populer. Kebijakannya dianggap mengecewakan kaum liberal dan sosialis, termasuk penolakan Takashi atas usulan hak pilih universal. Di sisi lain, ia adalah pemimpin yang hidup sederhana, tinggal di rumah kontrakan kawasan Shiba Park, Tokyo, Jepang.
Sepeninggalan Takashi yang menjabat sejak 29 September 1918, posisi Perdana Menteri digantikan oleh Takahashi Korekiyo, yang juga sekaligus menjabat sebagai Presiden. Ia berjanji akan melanjutkan hal yang positif dari kebijakan Kabinet Takashi yang sebelumnya.
Sejarah lain mencatat pada 4 November pada 1995, Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin terluka parah akibat tembakan tiga kali yang diletuskan Yigal Amir. Rabin ditembak sesaat setelah dia meninggalkan kampanye damai di Tel Aviv. Dia sempat di bawa ke rumah sakit tapi tewas tak lama kemudian.
Sementara di belahan dunia lain, tanggal 4 November 2008, Barack Obama terpilih menjadi Presiden ke-44 Amerika Serikat. Ia adalah pria keturunan Afrika pertama yang jadi orang nomor satu di Gedung Putih.
Saksikan video pilihan di bawah ini: