Liputan6.com, Jakarta - Istilah burnout atau terkuras adalah kondisi saat seseorang mengalami keterkurasan tenaga fisik dan mental. Psychology Today menyebut, kondisi burnout memberikan dampak negatif pada kesehatan, sifat sinis dan menyendiri, dan merasa tidak efisien dan kurang pencapaian.
Alhasil, kondisi burnout menyebabkan seseorang tak bisa berfungsi efektif baik dalam kehidupan pribadi atau pekerjaan. Di antara sejumlah penyebab burnout, karier merupakan sesuatu yang patut diwaspadai.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari Business.com, burnout yang terjadi akibat karier berawal dari ketidakseimbangan kehidupan dan jam kerja. Sayangnya, banyak orang yang terlamnat menyadarinya.
Dalam menjaga agar diri tidak mengalami burnout akibat karier, berikut 4 tips yang bisa diikuti untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan dan karier.
1. Tanya Keluarga
Yang pertama, perhatikan orang-orang tercinta. Apakah keluarga sudah mulai berkata mereka jarang melihatmu? Kapan terakhir kali makan malam bersama dengan keluarga tanpa diganggu panggilan dari kantor?
Pihak pertama yang kena dampak rusaknya keseimbangan kerja dan hidup adalah keluarga. Bila kamu mulai mengisolasi diri dari keluarga dan orang-orang tercinta, maka tandanya hidup dan karier tidak seimbang. Mungkin ini saatnya kamu rehat dari pekerjaan.
Advertisement
2. Sesuaikan dan Ikuti Jam Kerja
Ini mungkin adalah tips paling sulit, yakni saran untuk membuat jadwal kerja dan mengikutinya. Ini sulit karena bisa saja terdapat ekspektasi dari lingkungan kerja untuk melakukan lebih. Tetap saja, cobalah fokus dan disiplin pada jam kerjamu tanpa menghiraukan perkataan orang lain.
Sesuaikan jam kerja untuk bekerja. Dan pakai jam tak bekerja untuk hal-hal positif dan penting yang dibutuhkan diri sendiri.
3. Fokuskan Prioritas
Semua orang punya prioritas berbeda-beda. Di sinilah perlu kebijaksanaan mana hal yang perlu dan tidak perlu diproritaskan pada pekerjaan.
Usahakan juga untuk memperhatikan jadwal. Bila ada yang mengajak meeting, jangan langsung menjawab, perhatikan dulu jadwal kamu dan beri waktu bertemu yang cocok untuk kamu. Jangan sampai ada kegiatan kerja ataupun non-kerja yang bentrok karena ada perencanaan mendadak, dan ujung-ujungnya membuatmu tambah sibuk.
Advertisement
4. Jangan Takut Cuti
Kamu bukan pegawai yang buruk atau pemalas jika kamu ingin sekali-kali rehat. Tiap orang pantas mendapatkan istirahat, dan berbagai studi menunjukkan bahwa rehat justru berguna bagi produktivitas dan kesehatan.
Jadi beristirahatlah, ambil cuti, dan nikmati liburanmu untuk melakukan me-time. Jangan sampai cuti yang pantas kamu dapatkan malah menjadi mubazir.