NASA Kirim Satelit Seukuran Kotak Sepatu ke Mars, untuk Apa?

Dua satelit mini yang tak lebih besar dari kotak sepatu meluncur ke luar angkasa dalam misi bersejarah ke Mars.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Nov 2018, 08:31 WIB
planet Mars (iStockPhoto)

Liputan6.com, Florida - Dua satelit mini yang tak lebih besar dari kotak sepatu meluncur ke luar angkasa dalam misi bersejarah ke Mars.

Rencananya adalah berada di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk menyaksikan pendaratan pesawat antariksa NASA di Planet Merah pada 27 November 2018, sekitar pukul 03.00 WIB.

Pada saat yang sama, satelit Mars Cube One (MarCO) akan melewati 3.500 kilometer langsung di atas pesawat InSight dan memancarkan data kembali ke Bumi.

"Dua pesawat ruang angkasa - MarCO-A dan MarCO-B - akan melakukan pembentukan formasi yang sangat ketat dengan InSight," kata Brian Clement, yang bekerja pada proyek MarCO NASA di Laboratorium Tenaga Pendorong Jet, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Senin (5/11/2018).

Menjelajah dengan kecepatan sekitar 66.000 km per jam, dua satelit tersebut saat ini hanya berjarak kurang dari 7 juta km dari tujuan mereka.

Tetapi bahkan sebelum mencapai Mars, satelit-satelit kecil tersebut -yang dijuluki Eve dan Wall-E -berfungsi melebihi kapasitas mereka.

Ini adalah pertama kalinya pesawat ulang-alik kecil ini, yang dikenal sebagai CubeSats, telah melakukan perjalanan sejauh ini ke luar angkasa.

"Kami telah melakukan perjalanan pada titik ini hampir 480 juta km - itu adalah perjalanan yang sangat panjang untuk beberapa CubeSats," kata Dr Clement.

"Belum pernah ada yang menjelajahi jarak seperti itu dari Bumi dengan jenis pesawat ulang-alik seperti ini."

Menyongsong Mars

Wall-E mendapat kilasan pertama dari Planet Merah pada minggu lalu saat pertama kalinya CubeSat berada di luar angkasa.

Ketika pesawat ulang-alik bergerak ke arah Mars, tim akan menyempurnakan lintasan sehingga pesawat bisa bertemu dengan Insight.

Semua akan direncanakan, mereka akan memutar sehingga antena mereka mengambil sinyal dari InSight dan memantulkan mereka langsung ke stasiun darat Deep Space Network di Bumi - dengan kecepatan cahaya.

"Dibutuhkan delapan menit untuk mengirim perintah, dan hal yang sama untuk kembali," kata Dr Clement.

"Pendaratan hampir akan dilakukan pada saat MarCO mengirim kembali data."

Setelah itu satelit kecil akan melewati Mars dan melanjutkan orbit abadi mengelilingi Matahari.

"Mereka akan berada di sana selama ratusan ribu tahun mengambang di luar angkasa," katanya.

Tergantung pada situasi saat pendaratan InSight, misi CubeSat bisa berakhir, atau mereka bisa digunakan untuk mengambil informasi tambahan saat mereka melakukan perjalanan di luar angkasa.

"Saat InSight datang untuk mendaratkan MarCO-A dan MarCO-B akan melewati lokasi pendaratan sedemikian rupa sehingga kami memaksimalkan kemampuan kami untuk mendengarkan sinyal radio InSight," kata Dr Clement.

Sementara misi InSight sebagian besar dipantau oleh pesawat ulang-alik lain yang dikenal sebagai Mars Reconnaissance Orbiter, sinyal pertama dari pendaratan akan datang dari CubeSats.

 

Simak video pilihan berikut:


Tantangan Menjelajah Luar Angkasa

Gambar ini bahkan diklaim menjadi gambar terbaik Mars yang pernah diabadikan NASA pada sepanjang sejarah.

Perjalanan jarak jauh seperti yang dilakukan oleh Wall-E dan Eve itu sangat menantang.

"Ini membutuhkan teknologi miniatur baru dan kemampuan untuk mengelola pesawat ulang alik dengan hati-hati," kata Brian Clement, yang bekerja pada proyek MarCO NASA di Laboratorium Tenaga Pendorong Jet

Dikemas ke dalam kotak berukuran 24cm x 36cm x 11cm adalah sistem propulsi (sistem pendorong), sistem navigasi, dua kamera dan baterai yang melekat pada dua panel surya dan antena berbentuk persegi panjang yang dikenal sebagai susunan reflektif.

Satelit mini diluncurkan pada tanggal 5 Mei pada roket yang sama dengan pesawat antariksa InSight, tetapi sejak saat itu ketiga pesawat ulang-alik telah terbang dengan lintasan mereka sendiri menuju Mars.

"Kami menavigasi melewati ruang angkasa sendiri, kami tak terikat pada hal lain," kata Dr Clement.

"Pengalaman itu membutuhkan kemampuan untuk memiliki tenaga pendorong Anda sendiri dan peralatan navigasi Anda sendiri, dan Anda harus sangat akurat dalam penyesuaian navigasi yang Anda buat di sepanjang jalan."

Itu juga membutuhkan kemampuan untuk bertahan dari kondisi yang keras di luar angkasa.

Ketika perjalanan satelit kecil semakin jauh dari matahari, semakin ada sedikit tenaga surya dan panas.

"Pesawat ulang-alik harus mampu membuat dan menyimpan listrik dalam lingkungan yang cukup menantang," kata Dr Clement.

"Daya itu digunakan untuk berkomunikasi, menavigasi, menjalankan semua sistem di pesawat, serta menjaga pesawat ulang-alik pada suhu operasinya."

"Kami akhirnya akan berada pada jarak di mana kami akan memiliki setengah daya yang kami miliki hanya dari energi matahari saja."

 

* Genelle Weule melaporkan untuk ABC.net.au

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya