Liputan6.com, Jakarta - Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT, Soerjanto Tjahjono, mengungkap dugaan kecelakan pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610. Dugaan sementara, pesawat tidak meledak di udara.
"Pesawat mengalami pecah ketika bersentuhan dengan air, ketika impact terhadap air, dan pesawat tidak pecah di udara," kata Soerjanto di Hotel Ibis, Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Advertisement
Hal ini juga dipejelas dengan temuan serpihan-serpihan pesawat yang kecil. Menurut Soerjanto, bila pesawat tersebut meledak di udara, maka serpihan akan lebih tersebar.
"Ketika pesawat menyentuh air, kecepatannya cukup tinggi, maka serpihan yang terjadi sedemikian rupa. Menandakan energi yang dilepas saat itu sangat luar biasa," ujar Soerjanto.
14 Korban Teridentifikasi
Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramatjati, Jakarta, kembali menerima sebanyak 32 kantong jenazah korban pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat. Kantong jenazah tersebut diterima dari Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Pantauan Liputan6.com, sejumlah ambulans saling beriringan menuju instalasi kedokteran forensik RS Polri Kramatjati. Kantong jenazah langsung diturunkan satu per satu.
"Saya hitung sendiri 32 kantong jenazah," kata Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramatjati, Kombes Pol Edy Purnomo, di RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018).
Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polri Kramat Jati telah menerima sebanyak 105 kantung jenazah.
"Dari data yang dikirimkan ke kita untuk tambahan kemarin sampai malam tambah 32 kantong sehingga semuanya ada 105 kantong jenazah," kata Wakil Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Pol Haryanto di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (4/11/2018).
Dia menyebut berdasarkan hasil identifikasi sudah ada 14 korban Lion Air yang dapat teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada keluarga.
Tujuh jenazah korban pesawat Lion Air jatuh yang teridentifikasi yaitu Jannatun Cintya Dewi (24), Candra Kirana (29), Munni (41), Hizkia Jorry Saroinsong (23), Endang Sri Bagusnita (20), Wahyu Susilo (31) dan Fauzan Azima (25).
Advertisement