Liputan6.com, Jakarta - Rencana tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP ternyata tidak disambut baik keluarga korban. Salah seorang keluarga korban menyuarakan penolakan itu.
"Kami menolak tabur bunga. Kami masih berharap (korban ditemukan)," kata seorang bapak yang tak menyebut namanya, saat penjelasan stakeholder kecelakaan Lion Air penerbangan PK-LQP di Aula Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Senin (5/11/2018).
Advertisement
Sementara itu, Kepala Basarnas M Syaugi menjelaskan maksud tabur bunga itu untuk mendoakan. Pihaknya sengaja mengajak keluarga korban agar tahu bagaimana proses pencarian dan evakuasi.
"Artinya kita mendoakan supaya keluarga korban ini juga tahu bagaimana yang kita kerjakan, mana lokasinya, sehingga mereka memahami betul," ujarnya.
Sedangkan, Menhub Budi Karya Sumadi tak ingin menyebut sebagai tabur bunga. Dia mengatakan hanya mengajak keluarga korban ke lokasi jatuhnya pesawat Lion Air.
"Itu hanya opsi," kata dia.
Rencana Tabur Bunga
Diberitakan sebelumnya, Keluarga korban jatuhnya Pesawat Lion Air dengan kode penerbangan JT 610 akan melakukan tabur bunga pada Selasa 6 November besok. Kegiatan itu akan dilakukan di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, lokasi pesawat tujuan Jakarta-Pangkalpinang ini jatuh pada Senin (29/10).
"Untuk acara tabur bunga secara garis besar akan menggunakan dua KRI, yaitu KRI Banda Aceh dan KRI Banjarmasin yang melibatkan baik dari pihak keluarga, pihak Lion serta dari instansi-instansi terkait yang ada anggotanya menjadi korban Lion," kata Komandan Satuan Kapal Amfibi Koarmada I Kolonel Laut (P) Bambang Trijanto di JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (5/11/2018).
Tabur bunga diperkirakan akan diikuti sekitar 750 orang.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement