Trio Pelatih Timnas Indonesia Siap Bereuni dengan Sven-Goran Eriksson di Piala AFF 2018

Bima Sakti, Kurniawan, dan Kurnia Sandy akan berhadapan dengan mentor di masa lalu yang kini melatih Filipina.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 05 Nov 2018, 20:10 WIB
Pelatih Indonesia, Bima Sakti, bersama staf pelatih, Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandi saat sesi latihan di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Jumat (02/11/2018). Latihan tersebut dalam rangka persiapan jelang laga Piala AFF 2018. (Bola.com/M Iqbal I

Jakarta - Trio pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018: Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, dan Kurnia Sandy, punya kenangan dengan pelatih Filipina, Sven-Goran Eriksson. Ketiganya pernah bermain di klub Italia, Sampdoria, ketika Eriksson menjadi pelatih kepala. Kini ketiganya siap bereuni dengan pelatih asal Swedia itu.

Sven-Goran Eriksson menjadi pelatih Sampdoria pada 1992 hingga 1997. Dari 1993 hingga 1995, tiga pemain Indonesia yang kini berada di kepelatihan Timnas Indonesia, Bima Sakti, Kurniawan, dan Sandy, juga berada di Sampdoria dan bergabung bersama tim primavera.

Meski tidak ditangani secara langsung dan intens oleh Eriksson, ketiganya melihat sosok pelatih di Sampdoria itu sebagai sosok yang sangat positif. "Sangat karismatik. Orangnya sangat tegas," ujar Bima Sakti.

Bima sendiri merasa performa Filipina akan sedikit berbeda dengan hadirnya Eriksson sebagai pelatih. Bima mengakui Filipina jadi tim yang harus diwaspadai di Piala AFF 2018.

"Kalau melihat Filipina bermain, tampaknya nanti bakal seperti Sampdoria ketika ditangani Eriksson. Mereka akan memiliki organisasi permainan yang sangat rapi. Di Piala AFF 2018 kemungkinannya mereka akan sangat kompak dalam bertahan. Kami waspada dalam pertandingan kontra Filipina," tutur Bima.


Kurniawan Kagum

Pelatih Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, mengamati anak asuhnya saat melawan Mauritius pada laga uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Jawa Barat, Selasa (11/9/2018). Indonesia menang 1-0 atas Mauritius. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Sementara Kurniawan Dwi Yulianto merasa kagum dan melihat pelatih berusia 70 tahun itu sebagai pribadi yang sangat baik dan membuatnya cukup banyak belajar soal karier sepak bola.

"Dia pelatih yang sangat berpengalaman, jenius, ramah, dan sangat baik hati. Saya sangat respek dan banyak belajar dari permainan yang diterapkannya dulu," ujar mantan striker Timnas Indonesia itu kepada Bola.com.

Kurnia Sandy menimpali, Sven Goran Eriksson disebutnya sebagai tipe pelatih yang ramah. Namun, hubungan baik yang pernah terjalin di Sampdoria itu tak membuatnya berpikir harus mengalah ketika tim asuhan masing-masing bertemu di Piala AFF 2018.

"Dia pelatih yang ramah. Namun, ya kini kami sudah berbeda bendera, jadi pasti nanti akan berjuang dulu untuk tim masing-masing," timpal mantan kiper Timnas Indonesia itu.

 


Tetap Rival

Hal senada diungkapkan Kurniawan. "Kami selama 90 menit di lapangan nanti adalah rival, tapi di luar itu kami tetap respek terhadap sosoknya," imbuh Kurniawan.

Laga Timnas Indonesia kontra Filipina akan menjadi laga terakhir skuat asuhan Bima Sakti di penyisihan Grup B Piala AFF 2018. Kedua tim akan bermain di SUGBK, Jakarta, pada 25 November 2018.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya