Liputan6.com, Jakarta - Suasana haru terasa saat pertemuan keluarga korban pesawat Lion JT 610 dengan stakeholder terkait serta manajemen Lion Air, Senin hari ini.
Meski wajah nampak murung, para keluarga 189 korban Lion Air masih mampu menahan tangis saat Menhub hingga Polri memberi pernyataan mengenai proses evakuasi korban selama satu minggu ini.
Advertisement
Namun, saat sesi tanya jawab, tangis keluarga korban pecah. Sembari menyampaikan keluh kesah mereka, para keluarga korban tak bisa menahan air mata mereka.
"Tim Lion, kami malah yang harus mencari-cari informasi, bukan kalian yang informasikan ke kami. Mana tanggung jawab kalian?” ujar anak dari Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas V Muntok, Bangka Barat, Muas Efendi Nasution, yang juga menjadi salah satu korban Lion Air, Senin (5/11/2018).
Dengan suara terbata-bata, anak dari Muas Efendi bernama Ekin itu juga menyampaikan keluh kesah tidak hanya untuk Lion Air, melainkan juga untuk Kemenhub.
"Ayah saya telah mengabdi di Kemenhub 34 tahun, tolong diapresiasi. Bukan hanya sekadar turut berdukacita di media sosial saja," ujarnya
Tak hanya keluh kesah, keluarga korban juga menyampaikan kekesalan dan amarah mereka kepada Lion Air. Seperti yang dilakukan ayah dari salah satu korban bernama Johan Ramadhan. Menurut dia, sejak awal pihak Lion Air bahkan tidak menghubunginya.
"Kami apresiasi Basarnas, terima kasih. Tapi tidak bagi Lion Air,"katanya disambut tepuk tangan keluarga korban yang lain.
Minta Tegas ke Lion
Para keluarga korban bertepuk tangan seolah setuju dengan apa yang disampaikan ayah dari Johan itu.
Ia pun meminta dilibatkan dalam proses investigasi KNKT sebagai pihak independen. Ia takut pemerintah tak tegas memberi sanksi pada Lion.
"Seharusnya mereka sudah kena penalti sejak dulu, minta perhatian pemerintah, saya berharap pemerintah dampingi kami karena ini proses hukum," katanya.
"Saya tidak hilang kepercayaan kami pada pemerintah, tapi kami takut ini masuk angin, jujur," tambahnya disusul teriakan "betul betul" dari keluarga korban yang lain.
Sementara itu, pihak Lion Air tidak mengeluarkan pernyataan apapun selama konferensi pers berlangsung. Pendiri Lion Air Rusdi Kirana hanya berdiri saat diminta empatinya oleh salah seorang keluarga korban. Ia juga tidak menanggapi permintaan doorstop oleh media.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement