Liputan6.com, Jakarta - Flight Data Recorder (FDR), salah satu komponen black box Pesawat Lion Air ditemukan di perairan Karawang.
Seminggu berlalu, kini tinggal Cockpit Voice Recorder (CVR) yang keberadaanya masih misteri. Padahal alat tersebut merupakan bukti penting untuk mengungkapkan penyebab insiden jatuhnya pesawat Lion Air, Senin, 29 Oktober lalu.
Advertisement
Lalu bagaimana jika CVR tetap tidak ditemukan?
Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menyebutkan, jika CVR tetap tidak ditemukan, maka pihaknya harus menyiapkan skenario lain.
"Ya kalau tidak ketemu apa boleh buat. Tapi kita tetap akan mencari dan berupaya semaksimal mungkin. Karena ini sangat penting," kata Nurcahyo di kantornya, Senin (5/11/2018).
Nurcahyo menambahkan, Flight Data Recorder (FDR) dan CVR merupakan dua hal yang berbeda. Untuk itu harus ditemukan agar dapat saling melengkapi.
"Jadi kalau ketemu satu bukan berarti cukup. Tapi memang kalau bisa, dua-duanya karena akan saling mendukung," ujarnya.
Hanya Gunakan FDR
Kendati demikian, jika CVR tetap tidak ditemukan, terpaksa hanya bisa menggunakan data dari FDR dan data lainnya.
"Ya mau nggak mau maka terpaksa kita akan menggunakan semua data yang ada. Apa yang ada ini akan kita maksimalkan bagaimana untuk mengetahui penyebab kecelakaan," tutup Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video pilihan di bawah ini:
Advertisement