Ma'ruf Amin Minta Ulama NU Jakarta Barat Kawal Pileg dan Pilpres

Para kiai dan ulama yang hadir mayoritas dari Nadhlatul Ulama (NU) Jakarta Barat. Ma'ruf menyebut, pertemua pagi tadi sebagai pertemuan rutin dan pengajian bersama.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Nov 2018, 10:56 WIB
KH Ma'ruf Amin menggelar silaturahim dengan para kyai muda di Malang, Jawa Timur (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan kiai dan ulama Jakarta Barat, Selasa pagi. Pasangan Capres Jokowi ini meminta para kiai dan ulama menjaga pemilihan presiden dan pemilihan legislatif.

Para kiai dan ulama yang hadir mayoritas dari Nadhlatul Ulama (NU) Jakarta Barat. Ma'ruf menyebut, pertemua pagi tadi sebagai pertemuan rutin dan pengajian bersama.

"Jadi kita mengadakan pengajian membahas berbagai masalah keagamaan, kebangsaan, kenegaraan," ucap Ma'ruf di Rumah Situbondo, Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Dalam pertemuan tersebut, dibahas sejumlah persoalan dan pemahaman terkait kebangsaan, bernegara, dan agama, termasuk juga mengawal hajat demokrasi yang akan dihadapi bangsa Indonesia 2019 nanti.

"Pemahamannya harus tepat, lurus, dan juga bagaimana kita mengawal bangsa negara ini, termasuk secara terus-menerus mengawal Pileg maupun Pilpres, supaya negara kebangsaan negara kebhinekaan dan kemajemukan ini bisa terkawal dengan baik," ujar Ma'ruf.

Ketua Majelis Ulama Indonesia ini, juga meminta agar jangan sampai pesta demokrasi menimbulkan perpecahan. Terutama dengan menggunakan hoaks, fitnah.

"Walaupun kita, misalnya ingin membela salah satu capres atau salah satu caleg itu, kita tetap berperilaku jujur dan jangan melakukan kebohongan-kebohongan, kemudian jangan menghina pihak orang lain. Tapi jangan terprovokasi dan terpengaruh melihat berita-berita yang tidak benar. Bahasa kita tabayun dulu, jangan begitu percaya dan tetap menjaga keutuhan bangsa," jelas Ma'ruf.

 


Deklarasi

Bakal calon presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) dan KH Ma'ruf Amin (tengah) saat tiba di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8). Jokowi mengenakan kemeja unik bertuliskan 'Bersih, Merakyat, Kerja Nyata'. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sementara itu, salah satu perwakilan kiai dan ulama, KH Fahrur Rozy, membacakan deklarasi yang dinamakan Deklarasi Situbondo 12. Salah satu poin deklarasi tersebut adalah mengamankan dan menjaga Pemilu 2019 yang jujur dan adil.

"Berperan aktif merawat dan menjaga Bhineka Tunggal Ika di masyarakat, dengan mengedepankan persatuan dan kesatuan yang berpihak pada semangat Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Basyaria," jelas KH Fahrur.

Selain itu, masih kata dia, untuk menjadi garda terdepan guna mengajak masyarakat memilih pemimpin visioner berintegritas dan berakhlakul karimah serta mewujudkan cita-cita, menjaga agama, serta mengelola negara dengan baik dan bijaksana.

"Memberikan dukungan total kepada psangan capres cawapres nomor urut 01 yaitu Bapak Joko Widodo dan Prof KH Ma'ruf Amin, dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memilih pasangan terbaik. Sinergi umaro dan ulama pada hari pencoblosan. Bela ulama dukung ulama, pilih ulama, bersama 01 Indonesia maju," dia memungkasi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya