Perpres Mobil Listrik Terbit Akhir Tahun Ini

Saat ini, pemerintah dan pelaku industri serta perguruan tinggi tengah melakukan studi soal pengembangan kendaraan listrik.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Nov 2018, 12:45 WIB
Toyota Prius Plug-in Hybrid (Liputan6.com/Yurike)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memastikan Peraturan Presiden (Perpres) terkait mobil listrik terbit akhir 2019. Saat ini, pemerintah dan pelaku industri serta perguruan tinggi tengah melakukan studi soal pengembangan kendaraan tersebut.

Dia menyatakan, saat ini Perpres tersebut tengah dalam tahan harmonisasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

"Hari ini roadmapnya sedang kita dorong di peraturan pemerintah atau Perpres terkait dengan fasilitas. Fasilitasnya masih dalam tahap harmonisasi dengan Kemenkeu," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (6/11/2018).

Airlangga menjelaskan, hal tersebut terkait dengan pemberian insentif bagi pengembangan mobil ini. Insentif yang diberikan berupa keringanan Pajak Pertambahan Nilai atas Barang Mewah (PPNBM).

"Terutama dengan fasilitas fiskal, di mana fasilitas fiskal ini dibahas bersama dengan superdedictable tax untuk vokasi dan inovasi. Jadi di situ ada terkait dengan PPNBM, terkait dengan roadmap daripada mobil termasuk sedan dan termasuk EV (electric vehicles)," ungkap dia.

Meski studi terkait pengembangan mobil listrik ini masih terus dilakukan, namun Airlangga menyatakan terbitnya Perpres tersebut tidak akan menunggu selesainya studi.

‎"Perpres tahun ini, tidak usah nunggu studi," tandas dia.

 


Eropa Belum Siap dengan Motor Listrik, Masih 5-6 Tahun ke Depan

Motor trail listrik Viar E-Cross (Ray/Otosia.com)

Dunia sudah memasuki era elektrifikasi transportasi. Mobil dan motor listriksudah bermunculan. Hanya saja pergerakkannya belum secepat yang dibayangkan.

Terlihat dari tren yang muncul di Intermot 2018. Pada pameran motor dua tahunan yang selalu dinantikan pecinta motor seluruh dunia, tidak banyak pabrikan motor yang menampilkan motor listrik. Dari pengamtan Liputan6.com selama mengunjungi pameran yang digelar di Koln, Jerman, hanya pabrikan asal Taiwan yang terlihat serius membawa motor listrik dan teknologinya.  

Lantas seperti apa perkembangan motor listrik di Eropa? Vito Ciccheti General Manager Mororcycle Division Honda Mptor Europe Ltd., ikut angkat bicara. "Terkait dengan elektrifikasi tidak mudah untuk langsung menerapkannya (di Eropa)," ujarnya di hadapan sejumlah media Indonesia di Intermot 2018.

Saat ini menurutnya, Eropa sedang dalam tahap fundamental karena masih ada kekurangan infrastruktur terkait dengan standar produksi. Selain itu, bicara pabrikasi berarti bicara bisnis jangka panjang. "Di Eropa kami punya permintaan yang tinggi tentang polusi dan standar ramah lingkungan. Sudah berjalan  Euro3, Euro4, Euro5 dan Euro5 plus semua manufaktur sedang memfokuskan diri terhadap langkah ini yang sudah direncanakan hingga 2025. Jadi terkait dengan elektrifikasi tidak mudah untuk langsung menerapkannya karena rancangan pabrikan adalah jangka panjang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya