Liputan6.com, Jakarta - Pemilu Serentak 2019 di Indonesia akan menjadi proses pemilihan umum yang paling rumit. Hal ini dikarenakan nantinya masyarakat Indonesia akan dihadapkan pada proses pemilihan serentak yang memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD provinsi, anggota DPRD kabupaten/Kota, serta anggota DPD.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berharap agar KPU dan Bawaslu dapat lebih memperkuat upaya sosialisasi Pemilu agar nantinya masyarakat tidak kebingungan.
Advertisement
"Harapan saya seharusnya sosialisasi diperkuat, tidak dalam keadaan yang tersendat-sendat. Saya melihat, mengkhawatirkan adanya kesimpangsiuran, ketidakpahaman, akan terjadi akibat Pemilu yang bersamaan," ujar Paloh di Kantor DPW Partai Nasdem Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Dia mengingatkan, saat ini seharusnya KPU dan Bawaslu membuka seluas-luasnya upaya sosialisasi terkait pelaksanaan Pemilu 2019, jangan malah bermain-main dalam peraturan sempit yang justru menghambat proses sosialisasi.
"Seharusnya KPU dan Bawaslu buka koridor seluas-luasnya. Jangan bermain-main dalam peraturan yang mempersempit sosialisasi. Ini potensial terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Waktu kita hanya 5 bulan dan ini pertama kali pemilu serentak," ucapnya.
Paloh menilai, saat ini sosialisasi terkait masalah bagaimana masyarakat menggunakan hak pilihnya juga sangat diperlukan.
Dia meminta jangan sampai akibat minimnya sosialisasi ada masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 mendatang.
"Antusiasme masyarakat dalam ikut serta menggunakan hak pilihnya harus dijaga. Jangan hanya sekedar cari-cari kesalahan, spanduk salah pasang, masalah nomor urut dan sebagainya. Tetapi ada yang lebih mendasar tidak dilakukan," jelas Paloh.
Reporter : Eko Prasetya
Sumber : Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: