Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Pramintohadi Sukarno, meminta maskapai penerbangan dan pengelola bandara agar mengacu pada SOP yang berlaku untuk penanganan dan pengangkutan kargo atau barang-barang berbau menyengat supaya tidak mengganggu kenyamanan penumpang.
Hal itu menanggapi pemberitaan Sriwijaya Air yang mengangkut durian dengan rute penerbangan Bengkulu ke Jakarta pada Senin, 5 November 2018.
“Membawa durian, terasi, ikan asin dan barang berbau menyengat ke pesawat memang tidak dilarang, karena durian tidak termasuk kategori dangerous goods. Namun dalam penanganannya ada SOP dan harus mengacu pada SOP tersebut," ujar Pramintohadi kepada wartawan, Rabu (7/11/2018).
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut Pramintohadi menjelaskan, kehadiran bandara di suatu wilayah untuk memudahkan masyarakat membawa/mengangkut hasil bumi dan komoditas di daerah tersebut ke daerah lain menjadi lebih cepat.
Dia mencontohkan, salah satu komoditas dari daerah Bengkulu, durian, sudah sudah diangkut dengan pesawat sejak tahun 2015.
“Boleh saja mengangkut komoditi seperti durian, terasi, ikan asin dan barang lain yang mempunyai bau khas dan menyengat. Namun, yang harus diperhatikan adalah proses pengemasannya sampai dengan loading kargo tersebut ke bagasi pesawat, harus sesuai dengan SOP yang berlaku. Jangan sampai penumpang merasa tidak nyaman dengan bau-bauan yang ditimbulkan," jelas Pramintohadi.
Sriwijaya: Bawa Durian Hal Lumrah
Sebelumnya, manajemen Sriwijaya Air juga telah memanggapi pesawatnya yang mengangkut durian dengan rute penerbangan Bengkulu ke Jakarta. Sriwijaya Air memastikan bahwa hal tersebut merupakan sebuah tindakan yang tidak menyalahi aturan dalam penerbangan.
“Mengangkut durian dalam penerbangan itu merupakan hal yang biasa dilakukan oleh setiap maskapai sejauh dikemas dengan baik dan masuk ke dalam cargo sesuai dengan SOP,” terang Retri Maya, Senior Manager Corporate Communications Sriwijaya Air Group.
Di sisi lain, adanya informasi yang menyebutkan bahwa jumlah durian yang diangkut Sriwijaya Air kemarin sebesar 3 ton, Maya memastikan bahwa itu tidak benar.
“Perlu diketahui bahwa kurang lebih 3 ton adalah jumlah total berat bagasi dan cargo di mana di dalamnya ada durian tersebut. Dan angka itu juga masih jauh dari kapasitas MTOW (maksimum untuk melakukan take off dan landing),” kata Maya.
Sriwijaya Air memastikan bahwa dalam setiap penerbangannya faktor keselamatan dan keamanan menjadi aspek yang sangat diperhatikan.
Advertisement