Liputan6.com, Jakarta - 14 perusahaan yang tergabung dalam Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) Indonesia meneken nota kesepahaman (memorandum of understanding/MOU) jelang akhir tahun.
Berbagai rencana strategis diagendakan oleh perusahaan pelat merah dengan berbagai institusi. Koordinator BUMNIS Indonesia, Bayu Witjaksono, mengatakan penandatanganan MoU dilakukan pada pameran internasional bidang Teknologi Industri Pertahanan Tiga Matra, Pameran Kedirgantaraan dan Helikopter serta Kemaritiman Indo Defence 2018 Expo dan Forum di JiExpo, Jakarta, Rabu (7/11/2018).
"Kita jadikan pameran komersial BUMNIS Indonesia di salah satu ajang pertahanan terbesar di dunia ini sebagai momen mengeksekusi rencana strategis. Sebab, kita tidak hanya bicara soal pamer produk, tapi eksekusi bisnis," ujar Bayu ditemui usai seremonial penandatangan MoU BUMNIS Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
MoU yang ditandatangani oleh pimpinan dari BUMNIS Indonesia beserta perusahaan rekanan bisnisnya ini merupakan langkah awal meningkatkan sinergi melalui optimalisasi sumber daya yang dimiliki masing-masing pihak dalam rangka sinergi perusahaan.
Rencana sinergi itu diawali dengan penandatanganan MOU antara cluster National Defence and Hightech Industry (NDHI) dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
MOU tentang Pemanfaatan Kemampuan dan Sumber Daya untuk Pengembangan dan Kemandirian Industri Pertahanan, ditandatangani oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero).
"Kemudian, PT DAHANA (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), dan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero), dengan Panglima TNI Hadi Tjahjanto," ujar Bayu.
Seremonial kemudian dilanjut dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Direktur Administrasi dan Keuangan PT INUKI (Persero), serta Direktur PT Aero Jasa Cargo tentang Kerja Sama Kargo Udara untuk Ekspor Radioisotop dan Radiofarmaka.
Setelah itu, kegiatan pun berlanjut dengan penandatanganan PKS antara Direktur Utama PT INUKI (Persero) dengan Direktur Utama PT GMF Aeroasia Tbk terkait pengembangan bisnis PT GMF Aeroasia Tbk khususnya dalam bidang Aircraft Engineering.
Setelah rampung tiga nota kesepahaman, penandatanganan dilanjutkan oleh PT PAL Indonesia (Persero) yang menggelar MOU tentang Piagam Komitmen Industri Lokal pada Pembangunan Kapal Perang dengan sejumlah institusi.
Reporter: Anggun P.Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Teken MoU
Pada momen ini, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) menandatangani kesepahaman dengan Direksi PT Barata Indonesia (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Pindad (Persero), PT Len Industri (Persero), PT Aicool, PT Jaya Indah Enggal Mandiri, PT KSB Indonesia, PT Hempel Indonesia, PT Karya Pangestu, PT Purnomo Teknik, PT Teknik Tadakara Sumberkarya, serta PT Surabaya Marine.
Kemudian, Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) Budiman Saleh, menandatangani nota kesepahaman dengan Direktur Daewoo Shipbuitding & Marine Engineering Co. Ltd (DSME) tentang Konsorsium Pembangunan Kapal Selam. Selain itu, PT PAL juga menandatangani MOU dengan Executive Vice President Posco Daewoo tentang pengadaan suplai material.
Selanjutnya, PT Dirgantara Indonesia (Persero) pun menggelar penandatanganan MOU dengan Kepala Eksekutif Tim Fasilitasi Pemerintah dalam Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Kedua institusi ini berencana menjalin kerja sama stategis dalam hal Fasilitasi Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah terhadap Penerima Modal (investee)," tutur Bayu.
Tak ketinggalan, PT Pindad (Persero) yang menggelar sejumlah penandatanganan MOU dengan sejumlah pihak. Nota kesepahaman tentang Kerja Sama di Bidang Radio untuk Kendaraan Militer ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pindad (Persero) dengan Perwakilan Rohde & Schwarz serta Direktur Utama PT Rohde & Schwarz Indonesia.
"Penandatanganan 12 MOU ini merupakan salah satu jalan bagi BUMNIS Indonesia untuk mengembangkan bisnis perusahaan, sekaligus menggeliatkan industri strategis nasional dalam berbagai aspek," kata Bayu.
Rencananya, kerja sama yang mencakup sinergi di berbagai bidang ini juga termasuk kolaborasi dalam bentuk lainnya yang relevan bagi pihak terkait. Untuk diketahui, acara ini masih akan berlangsung pada 7 hingga 10 November 2018 dan diikuti berbagai negara.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement