Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, bersama Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto dan Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana, menerima Bupati Aceh Besar Mawardi Ali berserta rombongan, di ruang kerja Menpora, di Gedung Kemenpora, Selasa (6/11/2018). Adapun pertemuan tersebut membahas beberapa hal, diantaranya mengundang Imam Nahrawi untuk hadir di peresmian sarana dan prasarana olahraga Jantho Sport City dan Pembukaan Pekan Olahraga Aceh (PORA XIII) Tahun 2018.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Menpora sudah menerima kami. Kami datang kemari bermaksud mengundang Pak Menpora pada peresmian Jantho Sport City sekaligus membuka Pekan Olahraga Aceh (PORA XIII) Tahun 2018," ujar Mawardi.
Advertisement
Jantho Sport City dibangun di atas lahan seluas 9 hektare. Bangunan ini terdiri dari beberapa gedung, seperti stadion mini, gedung A, B, C, D, gedung olahraga bela diri, bulutangkis, dan panjat tebing.
“Kita berharap sport city ini nanti juga dapat digunakan sebagai venue untuk perhatian PON tahun 2024," ucap Mawardi.
Terkait pembukaan PORA XIII 2018, ia mengatakan bahwa PORA XIII akan berlangsung pada 21-31 November 2018 di Kota Jantho, Aceh Besar. Sebanyak 23 kotingen dari seluruh wilayah Aceh dengan total 29 Cabang Olahraga dan 5000 peserta akan terlibat dalam kegiatan ini.
PORA XIII 2018 diharapkan akan lebih baik daripada penyelengaraan PORA sebelumnya.
"Bagi Aceh Besar PORA XIII 2018 harus sukses karena ini merupakan marwah dan martabat kami sebagai tuan rumah, sedangkan bagi Provinsi Aceh dia menyatakan sebagai spirit,” kata Mawardi.
Menanggapi hal tersebut, Imam sangat mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dalam mempersiapkan venue untuk penyelenggraan PORA XIII 2018 .
"Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Bupati Aceh Besar untuk mempersiapkan pegelaran PORA XIII 2018 dan juga persiapan perhelatan PON 2024 dengan membangun Jantho Sport City," ujarnya.
Menurut Imam, apabila PON jadi dua tahun sekali maka PON akan di gelar pada tahun 2022 di dua Provinsi. Hal ini untuk menambah jumlah kompetisi multievent tingkat nasional. Dengan semakin banyaknya jumlah kompetisi lokal, maka potensi atlet muda Indonesia akan semakin terlihat.
(*)