PII Siapkan Jaminan Rp 1,3 Triliun untuk Proyek Kereta Makasar-Parepare

Nantinya, ada 4 konsorsium yang akan terlibat dalam pembangunan Proyek Kereta Makasar-Parepare.

oleh Merdeka.com diperbarui 07 Nov 2018, 17:44 WIB
Warga melintas di jalur baru rel Double Double Track (DDT) di lintasan rel kereta api, Cikarang, Jawa Barat, (8/2). Proyek pembangunan rel ganda KRL dan kereta jarak jauh jalur Cikarang-Manggarai tersebut hampir selesai. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menawarkan proyek Jalur Kereta Api Makasar-Parepare. Pemerintah menawarkan proyek ini kepada swasta lewat skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), Armand Hermawan mengatakan pihaknya menyiapkan jaminan sebesar Rp 1,3 triliun untuk proyek tersebut.

"Jamin Rp 1,3 triliun. PII kan jamin risiko pemerintah. Rp 1,3 triliun itu kalau pemerintah berhentikan proyek sepihak. Kalau berhenti sepihak kan swasta rugi. Nah, itu kita jamin. Rp 1,3 triliun jumlah maksimal kalau proyek diberhentikan sepihak," kata dia di Jakarta, Rabu (7/11/2018).

Dia menjelaskan, proses lelang sudah mencapai titik akhir yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara pemerintah dengan swasta pada 13 Desember nanti.

Nantinya, ada 4 konsorsium yang akan terlibat dalam pembangunan tersebut. "Ada 4 konsorsium. Masih rahasia. Insya Allah by next week bisa di announcement. Campur ada yang lokal ada yang asing," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com


Reaktivasi Jalur Kereta Cianjur-Padalarang Selesai Akhir 2019

Jalur Kereta Api (KA) Jawa Barat (Jabar) Selatan Longsor. (Liputan6.com/ Jayadi Supriadin)

Reaktivasi atau pengaktifan kembali jalur kereta api (KA) yang menghubungkan Cianjur ke Padalarang, Jawa Barat sudah di depan mata.

Rencana ini berhubungan dengan pembangunan rel ganda (double track) kereta Sukabumi hingga Bogor, Jawa Barat. Selain itu, reaktivasi jalur kereta api Cianjur-Padalarang sangat penting untuk menciptakan koneksi dan kontinuitas transportasi kereta api dari Bogor ke Bandung, Jawa Barat.

Direktur Jenderal Perkeretaapin Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri, menyebutkan track atau jalur lintas Cianjur - Padalarang jalurnya sudah ada dan pernah digunakan.

Untuk Cianjur ke Padalarang terakhir beroperasi 2013, kemudian tidak beroperasi lagi hingga sekarang. Jalur tersebut seolah terputus.

Jika jalur tersebut sudah dibuka kembali, nantinya penumpang dari Bogor yang hendak menuju Bandung menggunakan kereta api tidak perlu jauh-jauh lagi harus ke Stasiun Gambir yang berada di Jakarta Pusat. Penumpang bisa langsung naik kereta dari stasiun Bogor menuju Bandung via Sukabumi Cianjur.

"Ada pembangunan double track (DT) Bogor - Sukabumi. Sebagian di awal tahun 2019 sudah bisa dioperasikan Cicurug - Cigombong. Peningkatan Sukabumi ke Cianjur, ada reaktivasi Ciranjang sampai ke Padalarang," kata Dirjen Zulfikri di Kertajati, Jawa Barat, ditulis Sabtu (3/11/2018).

Dia mengungkapkan, reaktivasi dilakukan bertahap. Pertama, reaktivasi jalur Cianjur - Ciranjang. Dari Ciranjang baru kemudian tersambung ke Padalarang. Sejauh ini, lanjutnya, proses reaktivasi jalur Cianjur - Ciranjang berjalan cukup baik. 

"Reaktivasi Cianjur-Ciranjang bagian dari reaktivasi Cianjur - Padalarang ini kita selesaikan dan progress baik sekali. Akhir tahun ini bisa sampai Ciranjang. Nanti bisa dimanfaatkan oleh masyarakay setempat," ujar dia.

Dia prediksi, jalur kereta api bisa tembus hingga Padalarang di akhir 2019 nanti. Sementara di awal 2019 baru sebatas sampai Ciranjang.

"KA Siliwangi yang melayani Sukabumi ke Cianjur bisa diperpanjang 15 km sampai Ciranjang. Tembus Ciranjang - Padalarang di akhir 2019 atau awal 2020 Bogor - Padalarang sudah bisa dilayani oleh kereta api," kata dia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya