Liputan6.com, Jakarta PT Pegadaian (Persero) kembali membuka The Gade Coffee & Gold, yang kini berlokasi di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta Pusat. Sebelumnya, perseroan juga telah membuka 18 gerai The Gade Coffee & Gold di berbagai wilayah Indonesia.
Direktur Utama PT Pegadaian, Sunarso mengatakan, peluncuran ini merupakan upaya Pegadaian untuk terus melakukan inovasi dalam memenuhi kebutuhan gaya hidup anak muda yang mendominasi segmen nasabahnya.
Baca Juga
Advertisement
"Kita harus mengubah image Pegadaian melalui penampilan kantor-kantor. Selama ini kantornya itu tempat yang bagus dan besar-besar. Tapi kan kesannya bahwa Pegadaian itu nasabahnya orang-orang zaman dulu, kemudian maka kita ingin (mentranformasikan) faktanya 68 persen nasabah Pegadaian milenial," kata Sunarso saat peluncuran The Gade Coffee & Gold di Kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
Sunarso mengatakan, melalui The Gade Coffee & Gold ini diharapkan dapat mengajak generasi milenial dan semua karyawan Perseroan yang belum menjadi nasabah agar agar menjadi nasabah aktif Pegadaian. Apalagi Perseroan saat ini telah menargetkan sebanyak dua juta nasabah dari usia milenial.
"Kami menargetkan pada tahun 2018 nasabah Pegadaian naik 2,5 juta orang. Jika tahun 2017 kami melayani sebanyak 9,5 juta maka tahun 2018 meningkat menjadi 11,5 juta orang," imbuh dia.
Suranso menambahkan, hingga saat ini terdapat puluhan outlet lainnya yang sedang dalam proses pembangunan dan direncanakan akhir tahun sudah bisa beroperasi semua melayani seluruh provinsi di seluruh Indonesia.
"Kami ingin memperkenalkan berbagai produk yang bisa digunakan segmen muda, termasuk Gadai Prima atau Pinjaman tanpa bunga," tambah Sunarso.
Adapun peluncuran The Gade Coffee & Gold ini, Pegadaian mengemas dengan konsep urban lifestyle yang dipadupadankan dengan nuansa coffeeshop yang sedang hangat di kalangan anak muda kekinian.
"Budaya minum kopi kini menjadi bagian dari gaya hidup urban, peluncuran The Gade merupakan bentuk semangat transformasi Pegadaian untuk selalu berinovasi, beradaptasi dan menjadi bagian dari setiap jejak perubahan preferensi masyarakat," pungkasnya.
Pegadaian Dirikan Kampus Bisnis
PT Pegadaian (Persero) mendirikan Pegadaian Corporate University. Keberadaan kampus ini bertujuan menciptakan sumber daya manusia (SDM) dan talenta yang berintegritas serta kompeten di bidang industri keuangan.
Ini seiring dengan proses transformasi dalam upaya strategi pencapaian tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Direktur Utama Pegadaian Sunarso mengatakan, unit pendidikan ini merupakan wujud peningkatan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kompetensi SDM melalui program pendidikan yang berkualitas dan selaras dengan kebutuhan pengembangan bisnis dalam rangka mendukung sasaran strategis perusahaan.
Baca Juga
"Pegadaian Corporate University ini merupakan salah satu terobosan baik produk dan layanan yang didukung the latest technology, maupun pengembangan hard and softskill karyawan," jelas Sunarso saat meresmikan Pegadaian Corporate University di Jakarta, seperti dikutip Jumat (19/10/2018).
Dia menambahkan, untuk menciptakan SDM yang berkualitas diperlukan fasilitas yang mendukung pencapaian program tersebut.
[Pegadaian]( 3576238 "") CorpU menyediakan enam program akademi yakni akademi bisnis gadai, mikro, syariah, digital, operasional dan penjualan, serta supporting.
Di samping itu, terdapat beberapa program training non akademi seperti training induksi, tugas belajar, dan Individual Development Plan (IDP).
Pegadaian CorpU akan menjalankan 3 pola relationship yang meliputi Business to Business (B2B), Business to Education (B2E), dan Business to Society (B2S) relationship.
Ketiga pola relationship ini didasarkan pada manfaat yang saling menguntungkan dan merupakan salah satu strategi branding Pegadaian Corporate University.
"Jadi jangan dibayangkan bahwa berarti Pegadaian mendirikan sebuah universitas pada umumnya. Bukan itu. Corporate University bisa disebut sebagai sebuah entitas perusahaan yang menjalankan kegiatan pendidikan dan pengembangan karyawan serta penciptaan pengetahuan bagi karyawan sebagai alat strategis perusahaan untuk menciptakan learning organization yang dapat memberikan kontribusi signifikan kepada perusahaan," jelasnya.
Kedepannya, Sunarso mengungkapkan, untuk proses transformasi Pegadaian akan banyak melakukan terobosan baik produk dan layanan yang didukung the latest technology, maupun pengembangan hard and softskill karyawan.
Saat ini, Pegadaian masih menerapkan pola penganggaran biaya dengan pola corporate allocation yang artinya seluruh biaya dialokasikan dan menjadi beban perusahaan secara korporat.
"Manajemen saat ini komit untuk selalu meningkatkan alokasi biaya training setiap tahunnya dengan jumlah maksimal 5 persen dari biaya tenaga kerja. Bahkan ke depan tidak menutup kemungkinan akan dikembangkan dengan pola partial cost recovery atau profit center model. Jadi, user atau unit kerja akan dibebankan biaya pelaksanaan training masing-masing, sehingga center model. Jadi, user atau unit kerja sehingga kontribusi CorpU akan lebih nyata," tutur dia.
Advertisement