8-11-1984: Emak-Emak Pertama yang Jadi Astronaut dan Terbang ke Luar Bumi

Anna Fisher bukan perempuan pertama yang pergi ke angkasa luar. Namun, ia adalah astronaut pertama yang berstatus 'ibu'.

oleh Elin Yunita KristantiTeddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Nov 2018, 06:00 WIB
Anna Fisher menjalani STS-51A dengan pesawat ulang-alik Discovery pada 1984, beberapa bulan setelah melahirkan putri pertamanya (Credit: NASA)

Liputan6.com, Houston - Anna Lee Fisher adalah sosok cerdas. Ia seorang ahli kimia sekaligus dokter di instalasi gawat darurat. Setelah lolos seleksi ketat, perempuan kelahiran 1949 terpilih jadi salah satu dari enam kandidat astronaut wanita pertama yang dipilih untuk menaiki pesawat ulang-alik milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada Januari 1978.

Kesempatan untuk melawat keluar Bumi akhirnya datang pada 8 November 1984. Fisher terbang sebagai spesialis misi (mission specialist) pada penerbangan kedua pesawat ulang-aling Discovery, STS-51A.

Fisher bukanlah perempuan AS pertama yang terbang ke angkasa luar. Sally Kristen Ride, koleganya, terbang duluan setahun sebelumnya.

Dan jauh sebelumnya, dua kosmonot Uni Soviet, Valentina Tereshkova dan Svetlana Savitskaya telah berpetualang ke luar Bumi.

Namun, Fisher yang adalah alumni UCLA itu tercatat dalam sejarah sebagai ibu, atau bahasa gaulnya 'emak-emak' pertama yang menjadi astronaut. 

Fisher terbang menggunakan Discovery, beberapa bulan setelah melahirkan putri pertamanya.

"Aku ditugaskan untuk menjalani penerbangan ke angkasa luar, dua pekan sebelum melahirkan putri pertamaku," kata Fisher dalam sebuah video yang dirilis NASA, seperti dikutip dari SPACE.com, Rabu (7/11/2018).

"Aku masih ingat, Kristin lahir pada hari Jumat, dan pada Senin pagi pukul 08.00 aku mengikuti rapat."

Fisher menegaskan, statusnya sebagai ibu tak menghalanginya untuk meraih impiannya sebagai astronaut.

"Aku ingin menegaskan bahwa 'Ya, aku punya anak. Tapi, aku berkomitmen dan akan melakukannya," kata Fisher dalam video. "Aku adalah seorang Capcom (komunikator di pesawat antariksa) dan pada waktu bersamaan aku punya bayi dan menjalani pelatihan untuk penerbangan. Ini adalah momentum yang penuh tantangan.

Anna Fisher (kedua dari kanan) adalah ibu pertama yang menjadi astronaut dan terbang ke angkasa luar (Credit: NASA)

Selama misi STS-51A, para satelit bertugas mengantarkan dua satelit ke orbit, yakni Anik D-2 (Telesat H) milik Kanada dan LEASAT-1 (Syncom IV-1).

Dan sebagai misi pengamanan antariksa pertama, para awak juga bertugas mengambil satelit Palapa B-2 milik Indonesia dan Westar VI untuk dikembalikan ke Bumi.

Fisher bertugas sebagai operator lengan robotik yang memulihkan dua satelit dari orbit dan memimpin peletakan dua satelit anyar.

Setelahnya, Fisher tetap bertugas di NASA hingga masa pensiun pada 2017. Selama menjadi astronot, ia telah mencatatkan 192 jam di angkasa luar.

Menjadi ibu baru merupakan tantangan bagi Fisher, tetapi dia mengakui, ia tak mungkin menjalankan tugas sebagai astronout tanpa bantuan dari banyak orang.

Salah satunya pengasuh untuk anaknya, Kristin yang masih bau kencur. "Tanpa dia, aku tidak pernah bisa mencapai apa yang telah aku lakukan karena aku tahu bahwa Kristin 100 persen aman dan mendapatkan semua cinta dan perhatian."

 

Saksikan video terkait NASA berikut ini: 


Perempuan Pertama Jadi Presiden Irlandia

Mary Robinson merupakan presiden wanita pertama Irlandia. Ia memimpin pada 1990 hingga 1997 (AP)

Perempuan lain yang mencatatkan momentum bersejarah pada tanggal 8 November adalah Mary Robinson. Pada 1990, ia menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Presiden Irlandia.

Mary yang merupakan seorang advokat di Dublin dianggap radikal. Sosoknya merupakan pengacara sipil dan HAM yang telah berkampanye untuk meliberalisasi UU yang melarang perceraian dan aborsi selama lebih dari 20 tahun.

Bagaimanapun, kemenangan Mary tidak hanya disokong oleh wanita diseluruh negeri. Namun ia juga mendapat dukungan dari wilayah pedesaan yang konservatif.

Ibu tiga anak tersebut telah menjadi anggota Senat Irlandia selama lebih dari 20 tahun. Ia sempat dua kali gagal duduk di kursi parlemen sebagai kandidat dari Partai Buruh.

Mary tercatat sebagai presiden ke-7 Irlandia yang menjabat pada periode Desember 1990 hingga September 1997. Ia mencalonkan diri dari Partai Buruh dan didukung pula oleh Partai Hijau dan Partai Pekerja.

Dalam sejarah negaranya, Mary dikenang telah membantu mengubah peran Presiden Irlandia dari posisi seremonial ke tahap yang lebih berpengaruh. Ia mengundurkan diri beberapa bulan sebelum akhir masa jabatannya pada tahun 1997 demi menjadi Komisaris PBB untuk urusan HAM.

Kecamannya yang terus terang dan kritik tanpa kompromi terhadap catatan HAM sejumlah negara membuat marah pemerintah di berbagai belahan dunia.

Dia membangkitkan kemarahan Amerika Serikat setelah melontarkan kritik vokal penahanan tersangka Al Qaeda di Teluk Guantanamo di Kuba. Wanita itu menduduki pos Komisaris PBB hingga tahun 2002 dan setelahnya ia mengumumkan tak berminat mengincar masa jabatan kedua.

Sejarah lain mencatat bahwa pada 8 November 1939, pemimpin Nazi Jerman Adolf Hitler lolos dari upaya pembunuhan di Munich. Adapun pada 8 November 1987, sebuah bom meledak di Irlandia Utara bertepatan dengan peringatan berakhirnya Perang Dunia I. Setidaknya 11 orang tewas dalam insiden itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya