Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah pemerintah menyiapkan rumah berskema pembiayaan down payment (DP) 0 persen bagi ASN, TNI dan Polri.
Pemenuhan rumah sebagai kebutuhan primer atau pokok dipandangnya akan turut mempengaruhi ASN, TNI, Polri untuk tak melakukan pelanggaran hukum, khususnya pungli dan korupsi.
Advertisement
"Saya meyakini pemenuhan rumah untuk ASN, Polri dan TNI sebagai langkah tepat pemerintah, khususnya menyangkut kesejahteraan dan meminimalisir pelanggaran hukum," kata Sahroni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (7/11/2018).
Sebagai anggota parlemen yang membidangi persoalan hukum, keamanan dan HAM, Sahroni menilai salah satu penyebab masih munculnya persoalan pungli dan korupsi tak lepas dari tingginya kebutuhan dasar.
Persoalan tingginya harga hunian merupakan salah satu yang kendala oknum ASN, TNI dan Polri sehingga mencari segala cara untuk merealisasikan dimilikinya tempat tinggal. Imbasnya, para oknum akhirnya melakukan perbuatan yang menyalahi dengan praktik pungli bahkan korupsi.
"Sebagai kebutuhan primer, rumah menjadi beban tersendiri bagi ASN, Polri dan TNI yang berpenghasilan terbatas. Saat gaji dirasakan tak lagi mencukupi karena berbagai kebutuhan pokok lainnya, oknum ASN, Polri atau bahkan anggota TNI akhirnya terpikir untuk mencari celah pendapatan dengan cara memanfaatkan kewenangan. Potensi pungli dan korupsi pun terbuka," terang politisi partai NasDem ini.
Kendala kepemilikan rumah adalah DP yang nilainya cukup besar. Banyak yang hingga kini tak memiliki hunian karena tak memiliki tabungan cukup untuk pelunasan DP. "Dengan menyelesaikan persoalan ini, maka akan meminimalisir terjadinya praktik pungli dan korupsi," sambung dia.
Topang Kesejahteraan ASN
Penyediaan rumah sebagai bentuk upaya menopang kesejahteraan bagi aparatur sipil negara (ASN), TNI, dan Polri saat ini menjadi salah satu perhatian serius pemerintah. Rapat terbatas membahas persoalan ini dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini.
Dalam rapat itu Jokowi menekankan pentingnya perkembangan atas kebijakan ini karena pembahasan mengenai program penyediaan perumahan bagi ASN, TNI, dan Polri ini sudah berkali-kali dilakukan.
"Yang jelas kita akan konsentrasi pada upaya percepatan penyediaan rumah layak bagi 945.000 ASN, 275.000 TNI, dan 360.000 Polri. Tujuannya jelas agar ASN, TNI, dan Polri semakin konsentrasi dalam bekerja," terang Jokowi.
Tak hanya kemudahan DP, Jokowi juga meminta pemenuhan perumahan tersebut turut memperhatikan aksesibilitas ke tempat kerja, serta pengembangan kegiatan ekonomi yang menopang kawasan tersebut.
"Juga model pembiayaannya seperti apa. Bisa dari APBN, bisa dari BUMN, bisa dari swasta, atau model yang seperti apa," tukasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Advertisement