Polri Beberkan Hasil Investigasi Jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP

Sejumlah aspek didalami oleh Polri terkait jatuhnya Lion Air PK-LQP.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 08 Nov 2018, 11:07 WIB
Petugas Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memeriksa turbin pesawat Lion Air PK-LQP JT610 di posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (4/11). Mesin tersebut ditemukan di perairan Tanjung Karawang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Tugas Khusus (Satgasus) yang dibentuk Polri untuk menginvestigasi kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat, mulai menemukan titik terang. Investigasi kepolisian diklaim memiliki kecocokan dengan hipotesis awal dari penyelidikan yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, investigasi yang dilakukan Satgasus Polri hanya menyentuh urusan nonteknis, seperti pengecekan terhadap latar belakang dan kesehatan kru dalam penerbangan sebelumnya, teknisi pesawat, sekuriti bandara, porter, hingga sekuriti barang.

"Jadi, apa yang disampaikan KNKT, hipotesis awal itu hampir klop dengan hasil pemeriksaan kita. Pemeriksaan sementara KNKT kan sudah ada hipotesisnya tuh, gangguan navigasi, baik ketinggian maupun kecepatan," ujar Dedi di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (8/11/2018).

Dedi menuturkan, Satgasus Polri telah memeriksa pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap penerbangan tersebut. Termasuk awak yang sebelumnya menerbangkan pesawat Lion Air PK-LQP itu dengan rute Manado-Denpasar dan Denpasar-Jakarta.

Hasilnya, Polri belum menemukan adanya faktor kesalahan manusia atau human error dalam peristiwa tersebut. Polri juga belum menemukan indikasi sabotase yang menjadi pemicu kecelakaan, termasuk dugaan adanya aksi terorisme pada pesawat tersebut.

"Sabotase sementara belum ditemukan, kemudian serangan terorisme sampai hari ini juga masih belum ditemukan," kata Dedi.

Selain itu, Satgasus yang berisi 10 penyidik pilihan Bareskrim Polri itu juga tidak menemukan adanya penyalahgunaan narkoba, baik oleh awal pesawat maupun petugas yang ada di darat.

 


Terus Diselidiki

Jenderal bintang satu itu menuturkan, investigasi masih terus dilakukan untuk membuat terang kasus tersebut. Sementara, hasilnya akan diberikan kepada KNKT untuk disatukan dengan hasil investigasi dari segi teknis.

"Bahan terus dikumpulkan. Nah, nanti akan divalidkan dengan hasil KNKT," ucap Dedi.

Saksikan video pilihan di bawah ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya