Bukan Uang, Pizza Gratis Lebih Menarik untuk Tingkatkan Produktivitas Kerja

Sebuah penelitian menemukan bahwa pizza ternyata lebih menarik bagi para pekerja dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 08 Nov 2018, 18:00 WIB
Ilustrasi Pizza (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Pizza ternyata lebih bermanfaat naikkan produktivitas kerja ketimbang uang. Terdengar aneh memang, namun sebuah penelitian mengungkapkan hal tersebut.

Melansir Times of India pada Kamis (8/11/2018), profesor psikolog dan perilaku ekonomi di Duke University, Amerika Serikat, Dan Ariely melakukan survei pada empat kelompok pekerja di sebuah pabrik. Tiap-tiap kelompok ditawarkan beberapa opsi.

Setiap kelompok masing-masing ditawarkan uang, pizza gratis, pujian yang jarang diberikan, sementara satu kelompok tidak mendapat apa-apa. Para pekerja itu akan mendapatkan semua hal tersebut di awal minggu kerja mereka.

Setelah menganalisis dengan seksama kinerja dari hari pertama, penelitian menyimpulkan bahwa pizza adalah motivator yang paling baik. Bahkan, produktivitas mereka meningkat hingga 6,7 persen.

Sementara itu, pujian dari senior berada di tempat kedua dan meningkatkan produktivitas hingga 6,6 persen. Temuan ini sepertinya benar-benar mengejutkan.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 


Uang tunai tidak terlalu menarik

Siapa sangka, narapidana di penjara ini bersemangat membuat pizza? Bahkan mereka punya pelanggan tetap setiap minggunya. (iStockphoto)

Yang menarik, insentif uang tunai hanya meningkatkan produktivitas sebesar 4,9 persen. Penurunan bahkan terjadi hingga 13,2 persen dua hari kemudian dan 6,5 persen setelah seminggu.

Namun, ketika diteliti lagi setelah seminggu, peneliti menemukan pujian sedikit lebih memotivasi daripada pizza gratis. Sementara, mereka yang mendapatkan insentif uang tunai menjadi yang paling tidak produktif.

Penelitian yang dipublikasikan dalam buku "Payoff: The Hidden Logic That Shapes Our Morivations" ini menyimpulkan, bahwa pizza lebih baik jika diberikan sebagai hadiah dan dikirim ke rumah.

"Dengan cara ini, kita tidak hanya memberi mereka hadiah, teapi kita juga akan menjadikan mereka pahlawan di mata keluarganya," tulis Ariely.

Studi itu juga menjelaskan bahwa orang tidak hanya mencari keuntungan finansial dari pekerjaan mereka dan bisa lebih produktiv jika merasa dihargai.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya