Rupiah Menguat ke Posisi 14.452 per Dolar AS, IHSG Ditutup Menghijau

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian melemah 1,44 persen dan sektor saham aneka industri merosot 0,04 persen.

oleh Nurmayanti diperbarui 08 Nov 2018, 16:18 WIB
Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menghijau pada perdagangan saham hari ini. Adapun nilai tukar rupiah kembali menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (8/11/2018), IHSG menguat 36,9 poin atau 0,62 persen ke posisi 5.976,8. Sementara indeks saham LQ45 menanjak 0,79 persen ke posisi 955,36. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 231 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 164 saham melemah dan 122 saham diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.996,84 dan terendah 5.949,51.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 438.313 dengan volume perdagangan saham 9,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,1 triliun.

Investor asing beli saham Rp 1,09 triliun di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.452.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham pertanian melemah 1,44 persen dan sektor saham aneka industri merosot 0,04 persen.

Sementara sektor saham perdagagan menanjak 1,64 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan naik 0,94 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,64 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham EPMT naik 24,44 persen ke posisi Rp 2.240 per saham, saham SOSS melonjak 24,27 persen ke posisi Rp 2.240 per saham dan saham TELE mendaki 22,79 persen ke posisi Rp 835 per saham.

Selain itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham SATU merosot 20 persen ke posisi Rp 160 per saham, saham TIRA tergelincir 11,76 persen ke posisi Rp 150 per saham, dan saham TRIO melemah 10,71 persen ke posisi Rp 175 per saham.

 


Pembukaan

Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu lanjutkan penguatan pada awal perdagangan saham Kamis (8/11/2018). Hal itu didorong bursa saham global yang positif.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG mendaki 32,44 poin atau 0,55 persen ke posisi 5.972,32. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat 42,47 poin atau 0,72 persen ke posisi 5.982,36. Indeks saham LQ45 menanjak 0,60 persen ke posisi 953,60. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.996,84 dan terendah 5.963,03. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 38.399 kali dengan volume perdagangan saham 855 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 719,9 miliar. Investor asing membeli saham Rp 490,32 juta di pasar regular. Dolar AS perkasa terhadap rupiah di posisi 14.643.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham barang konsumsi melemah 0,21 persen. Sektor saham keuangan menanjak 0,69 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri menguat 0,56 persen dan sektor tambang menanjak 0,55 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham DIGI mendaki 10,64 persen ke posisi Rp 1.300 per saham, saham VICO menguat 7,14 persen ke posisi Rp 105 per saham, dan saham ENRG menanjak 6,73 persen ke posisi Rp 111 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham SATU turun 21,50 persen ke posisi Rp 157 per saham, saham TIRA terpangkas 5,29 persen ke posisi Rp 161 per saham, dan saham PANS tergelincir 4,68 persen ke posisi Rp 1.325 per saham.

Bursa saham Asia pun kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menanjak 0,82 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 1,43 persen, indeks saham Jepang Nikkei melonjak 1,88 persen dan bukukan penguatan terbesar.

Disusul indeks saham Shanghai menguat 0,45 persen, indeks saham Singapura menanjak 0,63 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,47 persen.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya