Tarik Investor, Kementerian ESDM Bakal Perbaiki Data Blok Migas Karaeng

Kementerian ESDM akan memperkuat data blok Minyak dan gas bumi (Migas) Karaeng, Sulawesi Selatan sebelum dilelang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Nov 2018, 17:26 WIB
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya‎ Mineral (Kementerian ESDM) akan memperkuat data blok Minyak dan gas bumi (Migas) Karaeng, Sulawesi Selatan sebelum dilelang. Langkah itu dilakukan agar blok migas tersebut diminati investor.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, mengatakan Blok migas Karaeng  sempat ditawarkan melalui mekanisme lelang reguler 2018. Hingga waktu penawaran berakhir, belum ada investor yang melakukan penawaran terhadap blok tersebut.

‎"Itu ada potensi di situ yang sebelumnya, sudah ditawarkan," kata Arcandra, di Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Arcandra menuturkan, Kementerian ESDM akan memperbaiki data kandungan migas di Blok Karaeng  sebelum dilelang ulang‎, agar blok tersebut dimenangkan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS).

"Mungkin ada hal hal yang perlu kita perbaiki datanya untuk itu saya sarankan untuk joint study biar datanya lebih kaya," tutur dia.

Selain itu ‎direncanakan, salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas yang beroperasi di wilayah Sulawesi Selatan, akan melakukan joint study untuk lebih mendalami potensi yang ada sekaligus melakukan penambahan data.

"Sehingga nanti blok tersebut diharapkan bisa ditemukan minyak dan gas, tapi ini masih tahap joint study," kata dia.

Blok migas Karaeng memiliki pontensi cadangan hidrokarbon yaitu di outcrop Pantai Karompang Pajja, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto.

 


Pemerintah Lelang 17 Blok Migas Sepanjang 2018

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melelang 17 wilayah kerja (WK) atau blok minyak dan gas bumi (migas) pada 2018. Namun tidak seluruh blok migas yang dilelang laku.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, tahun ini pemerintah sudah membuka lelang blok migas tahap I, tahap II, tahap III. Khusus untuk lelang tahap ketiga, Kementerian ESDM baru membuka pada 5 November 2018 kemarin.

"Lelang WK migas konvensional sudah 3 kali, tahap pertama, kedua, tahap ketiga,"‎ kata Arcandra, di Jakarta, Selasa 6 November 2018.

Lelang ‎tahap I, pemerintah menawarkan tujuh blok migas dengan skema penawaran langsung, dua blok migas unkonvensional.‎ Dari proses lelang empat blok dimenangkan kontraktor, yaitu Citarum, East Ganal, East Seram, Southeast Jambi.

Sedangan blok migas yang tidak laku East Papua‎ dan dua blok unkonvensional Gas Methane Batubara Sumbagsel dan Shale Hydrocarbon di Sumatera Utara.

Lelang tahap II, pemerintah menawarkan enam blok migas, terdiri dari tiga blok ekplorasi‎ yaitu Banyumas, Andika Bumi Kita, dan South East Mahakam. Tiga blok terminasi, terdiri dari Makasar Strait, South Jambi dan Selat Panjang.

Dari enam blok migas yang dilelang, hanya dua yang di menangkan, yaitu South Jambi oleh Hongkong Jindi dan Banyumas‎ dimenangkan PT Minarak Berantas Gas.

Lelang tahap III 2018, ada empat blok migas yang ditawarkan yaitu, ‎South Andaman, lokasi di laut Andaman lepas pantai Aceh.‎

South saka Kemang di ‎daratan Sumatera Selatan.‎ Anambas di‎ laut Natuna Barat, da‎n Maratua, laut dan daratan Kalimantan Timur.

Namun khusus Blok Migas Maratua sudah dipertuntukan ke PT Pertamina (Persero), hal ini s‎esuai ketentuan Peraturan Menteri ESDM No 35 Tahun 2008, Wilayah Kerja Maratua khusus partisipasi dari Pertamina dan tidak dibuka untuk perusahaan lainnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya