Ejekan Tifosi Juventus yang Buat Pelatih MU Masuk Lapangan

Pelatih Manchester United (MU) Jose Mourinho memancing amarah suporter Juventus usai laga Liga Champions.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 08 Nov 2018, 17:30 WIB
Pelatih Manchester United (MU), Jose Mourinho, masuk lapangan usai laga melawan Juventus. (AFP/Isabella Bonotto)

Liputan6.com, Turin - Pelatih Manchester United (MU) Jose Mourinho menambah kesal emosi Juventus usai laga Grup H Liga Champions di Allianz Stadium, Kamis (8/11/2018) dini hari WIB.

Usai membantu MU membalikkan ketertinggalan dan membawa pulang kemenangan 2-1, Mourinho masuk ke tengah lapangan dan menempatkan tangan di belakang telinga.

Bahasa tubuh tersebut membuat suporter Juventus berteriak lebih kencang. Para pemain tuan rumah seperti Leonardo Bonucci, Paulo Dybala, dan Rodrigo Bentancur pun mengkonfrontasi pelatih berkebangsaan Portugal tersebut.

Pada akhirnya Mourinho dikawal keluar masuk kamar ganti. "Saya tidak menghina siapapun di akhir laga. Saya hanya menunjukkan bahasa tubuh kalau saya ingin mendengar mereka lebih keras lagi," kata Mourinho dilansir Marca.

"Saya mungkin tidak seharusnya melakukan itu. Tapi keluarga saya dihina, termasuk keluarga Inter Milan, selama 90 menit laga," sambung Mourinho, yang pernah menangani I Nerazzurri, rival Juventus.


Ejekan Fans Juventus

Manajer Manchester United, Jose Mourinho (tengah) beradu argumen dengan pemain Juventus, Leonardo Bonucci dan Paulo Dybala terkait selebrasi kontroversi pada akhir Matchday 4 Grup H Liga Champions di Allianz Stadium, Rabu (7/11). (Marco BERTORELLO/AFP)

Calciomercato mengungkapkan cacian suporter Juventus terhadap Mourinho. Mereka menyanyikan "figlio di puttana" yang berarti "anak jadah".

Tifosi La Vecchia Signora juga meneriakkan "il triplete mettilo nel culo". Kalimat itu secara bermakna "kamu bisa masukkan treble ke bokongmu".


Bukan Kali Pertama

Mourinho sebelumnya juga bereaksi terhadap hinaan suporter Juventus pada pertemuan dua pekan lalu di Old Trafford. Menanggapi itu, dia mengangkat tiga jari, tanda kesuksesan membawa Inter Milan menjadi treble winners pada 2009/2010.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya