Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, menyatakan bahwa angka partisipasi kerja lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus menunjukan perbaikan. Tercatat, jumlah lulusan kerja ditingkat SMK pada Agustus 2018 tercatat sebanyak 13.682 jiwa telah berpartisipasi kerja.
Muhadjir mengungkapkan, berdasarkan data satuan kerja nasional (Sakernas) periode 2014 hingga 2018, partisipasi kerja lulusan SMK pada Agustus maupun Februari selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Jika pada Agustus 2015, tercatat angka partisipasi kerja lulusan SMK berada di angka 10.837 maka pada Agustus 2018 berada di angka 13.682 jiwa.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan penghitungan pada Februari 2015, jumlahnya juga terus naik hingga pada Februari 2018. Dari angka partisipasi kerja lulusan SMK 11.800 menjadi sebesar 14.545 jiwa.
"Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu. Lantaran itulah, pemerintah terus melakukan sejumlah perbaikan dan penataan SMK di Tanah Air," kata Muhadjir dalam diskusi Forum Meredeka Barat mengenai Pengurangan Pengangguran, di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (7/11/2018).
Muhadjir mengungkapkan, secara persentase tingkat pengangguran terbuka pun terus menurun bagi lulusan SMK. Tercatat, jika pada 2016 sebesar 9,84 persen, pada 2018 menjadi 8,92 persen. "SMK merupakan tingkat pendidikan yang persentase penurunan pengangguran terbukanya selalu turun setiap tahunnya," ujarnya.
Capaian tersebut, tentu saja tidak terlepas dari kuatnya komitmen pemerintah untuk mengurangi pengangguran. Termasuk, kata dia melalui Intruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Upaya Pemerintah
Muhadjir membeberkan, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan membuat peta jalan pengembangan SMK. Kemudian pengembangan dan penyelerasan kurikulum serta melakukan inovasi pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tendik.
Selanjutnya adalah menggelar kerja sama sekolah dengan dunia usaha, industri, serta perguan tinggi. Dan meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akredetasi SMK, serta membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK.
Reporter : Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement