Liputan6.com, Jakarta - Maestro tari kontempores Korea Selatan Eun-Me Ahn, memenuhi janjinya untuk memberi kejutan di malam pembukaan Indonesian Dance Festival 2018 (IDF 2018) yang berlangsung di gedung Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Selasa (6/11/2018).
Sebelumnya, pada konfrensi pers IDF 2018 yang digelar Selasa (30/10/2018), di Gedung Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Eun-Me Ahn berjanji menyuguhkan koreografi yang dinamis dan baru.
Baca Juga
Advertisement
"Saya tidak bisa banyak bercerita kepada Anda. Yang pasti, ada sesuatu yang dinamis baik musik dan gerakan. Sesuatu yang besenyawa dengan tema Indonesian Dance Festival 'Democratic Body: How Soon Is Now?'," kata Eun-Me Ahn kepada Liputan6.com.
Dan malam pembukaan IDF 2018 menjadi pembuktian janji Eun-Me Ahn. Bersama tiga penari pria dan tiga penari wanita, ia menyuguhkan koreografi 'Let me change your name' yang berpadu dengan mengeksplorasi beragam musik dan bunyi-bunyian.
Identitas dan Kedudukan Manusia
Melalui koreografinya, Eun-Me Ahn mempertanyakan identitas dan kedudukan manusia di dalam masyarakat modern melalui permainan dengan pengulangan dan pertentangan.
Berbarengan dengan itu, ia juga mengeksplorasi kekayaan musik dan bunyi-bunyian yang dimilikinya. Mulai dari percik air, hentakan kain ke lantai, musik K-Pop sampai suara lenguhan.
Mengawali pertunjukan, ratusan penonton gedung Teater Besar Jakarta disuguhi ritmik magis dengan suara gemericik air. Iringan musik yang membawa tiga penari berbaju hitam bergerak pelan di panggung teater tanpa ekspresi.
Seolah membawa penonton ke alam bawah sadar, para penari terus bergerak pelan. Mereka mengeksplorasi luas panggung teater dengan gerakan meluncur.
Advertisement
Meniupkan Ruh
Selang sepuluh menit kemudian, Eun-Me Ahn tampil bersama mereka. Seolah meniupkan ruh, ia menghampiri tiga penari yang tegak mematung.
Kehadiran Eun-Me Ahn seolah menjadi tanda berakhirnya alam bawah sadar para penari. Musik berganti, ritmik magis berganti dengan musik K-Pop dinamis. Tiga penari bersalin rupa menjadi makhluk berwarna dengan balutan daster biru, kuning dan merah muda.
Para penampil benar-benar melesapkan diri dalam gerakan untuk menciptakan tubuh unik tunggal bersama-sama. Selama pertunjukan, seolah para penari pudar dan terhisap dalam kumparan kolektif tapi mereka juga hadir dengan kepribadian masing-masing.
Kualitas sebagai seniman tari dunia dibuktikan Eun-Me Ahn melalui koreografinya. Tak mudah tentu, menjaga stamina terus bergerak selama 70 menit tanpa jeda. Dalam beberapa kesempatan, bahkan para penari memadukan gerakan akrobatik dengan iringan dentuman musik.
Tak Hanya K-Pop
Tampilnya maestro tari kontemporer ini juga memberi pesan kepada publik Indonesia, bahwa Korea Selatan tak hanya K-Pop dan film romantis. Eun-Me Ahn seolah memberi pesan, bahwa manusia yang ada di berbagai belahan dunia memiliki alam bawah sadar yang sama. Yang berhasil ia bangkitkan melalui koreografi 'Let me change your name' di malam pembukaan Indonesian Dance Festival 2018.
Tahun ini adalah tahun ke-14 penyelenggaraan IDF, menandai tahun ke-26 keberadaannya. Ajang bergengsi ini melibatkan delapan negara, yakni Indonesia, Meksiko, Prancis, India, Jerman, Australia, Korea Selatan, dan Singapura.
IDF ke-14 akan diadakan di berbagai tempat di Jakarta dari tanggal 6 – 10 November 2018. Taman Ismail Marzuki, Gedung Kesenian Jakarta, Perpustakaan Nasional RI, Teater Salihara adalah tempat-tempat dimana kita dapat menyaksikan berbagai pertunjukkan menarik persembahan Indonesian Dance Festival.
Advertisement