Liputan6.com, Jakarta - Head of Emerging Business and SMBs Facebook dan Instagram South-East Asia, Ferdy Nandez, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung program UKM Go Digital yang digalang Pemerintah.
Menurut dia, dukungan yang diberikan Instagram berupa edukasi dan pelatihan kepada calon pelaku usaha yang hendak go digital, maupun kepada pelaku yang sudah terlibat dalam bisnis digital dan hendak memperluas jaringan bisnis.
"Kami juga melakukan pelatihan, gratis tidak berbayar. Pelatihan tersebut kurang lebih sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh UMKM. Misalnya ada yang baru mau mulai kita berikan pelatihan yang dasar menggunakan fitur-fitur di Instagram. Ada juga kita berikan yang tingkat advance. Kita juga berikan training untuk fotografi," kata dia, saat ditemui, di Kawasan GBK, Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Baca Juga
Advertisement
"Ada juga pelatihan kepada ibu-ibu rumah tangga bagaimana caranya mencari job sampingan. Ini yang coba kita berdayakan karena mereka main Instagram setiap hari bagaimana bisa untuk bisnis juga," lanjut dia.
Selain itu, Instagram kerap bekerja sama dengan pemerintah, misalnya dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Koperasi untuk memberikan pelatihan di berbagai wilayah di Indonesia.
Diharapkan dengan kegiatan sejenis, makin banyak pelaku UMKM yang didorong untuk dapat memasarkan dan memperluas cakupan bisnis secara online.
"Kita kerja sama dengan Kominfo, Kementerian Koperasi untuk laju digital, kita pergi dari barat Indonesia sampai timur. Terakhir kita akan ada di Manokwari. Kita akan ada di 15 kota. Per hari kita akan ada 600 sampai 800 UKM yang datang," tandasnya.
Reporter: Wilfridus Setu Embu
Sumber: Merdeka.com
Pemerintah Targetkan 8 Juta UMKM Berbasis Digital Pada Tahun Depan
Kemajuan teknologi digital mendorong pemerintah untuk ikut mengembangkannya di dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menargetkan sebanyak delapan juta UMKM akan menjalankan bisnis berbasis pada aplikasi teknologi digital pada akhir 2019.
Target tersebut lebih cepat daripada sebelumnya yang diharapkan terealisasi pada 2020. Saat ini sekira 6,5 juta UMKM atau setara dengan 82 persen dari target delapan juta, telah memanfaatkan teknologi digital.
"Mudah-mudahan akhir tahun 2019 semua UMKM sudah merambah ke teknologi digital. Kita juga sama-sama tahu sekitar 50 persen ekonomi Indonesia berasal dari UMKM," tutur Menkominfo, Rudiantara, seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis (25/10/2018).
BACA JUGA
Proses digitaliasi UMKM, kata Rudiantara, sebenarnya sudah dapat dilihat melalui berbagai platform e-commerce startup, seperti Bukalapak dan Tokopedia. Menurutnya, kedua platformsecara jelas turut serta menyumbang dan mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia.
"Dari Tokopedia saja sudah membantu proses digitalisasi sebanyak 2 juta UMKM, kemudian Bukalapak juga seperti itu, pelapaknya atau merchant itu kan kebanyakan UMKM," ujar Rudiantara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2017, kontribusi UMKM terhadap ekonomi Indonesia dapat dikategorikan sangat besar yakni 64,41 persen atau mencapai Rp 850 triliun per tahun pada produk domestik bruto (PDB).
Advertisement