Sidak ke Pasar Cipinang, Dirut Bulog Temukan Beras Medium Harga Premium

Dirut Bulog menyatakan, ada dugaan beras kelas medium oleh para pedagang dijual dengan harga premium.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 09 Nov 2018, 09:53 WIB

Fokus, Jakarta - Kenaikan harga beras dalam beberapa hari terakhir diduga kuat akibat ulah pedagang nakal. Dalam sidak yang dilakukan Direktur Utama Bulog, Menteri Pertanian, dan Satgas Pangan ke Pasar Induk Cipinang Jakarta, ditemukan beras medium yang dijual dengan harga premium.

Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Jumat (9/11/2018), sidak dilakukan karena dalam beberapa hari terakhir terjadi kenaiikan harga beras. Padahal Bulog sudah menggelontorkan stok beras sesuai kebutuhan. Di Pasar Induk Cipinang, beras kelas medium naik dari 8.700 menjadi 9.150 hingga 10. 200 per kilogram.

Berdasarkan sidak ini, diketahui stok beras di Pasar Induk Cipinang mencapai 50 ribu ton, hampir dua kali lipat stok biasanya, yaitu 20 ribu hingga 30 ribu ton. Sehingga kenaikan harga beras menjadi kontrakdiksi karena stoknya melimpah.

Kenaikan harga beras diduga kuat karena ada permainan pedagang besar. Dirut Bulog menyatakan, ada dugaan beras kelas medium oleh para pedagang dijual dengan harga premium. Hal ini terlihat di Pasar Induk Cipinang dimana stok beras premium mencapai 80 persen, padahal sebelumnya hanya sekitar 50 persen.

"Stok kita sangat banyak, kita operasi pasar setiap hari," ujar Dirut Perum Bulog Budi Waseso.

"Kita imbau, supaya jangan merubah, karena ada sampel yang kita ambil lalu dibawa ke laboratorium ternyata sesungguhnya itu medium, bukan premium," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Satgas Pangan berjanji akan menindaklanjuti informasi adanya praktek nakal pedagang besar yang menjual beras medium dengan harga premium. (Muhammad Gustirha Yunas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya