Liputan6.com, Jakarta Kasus pemakaian air rebusan pembalut wanita yang diminum anak dan remaja mendapat sorotan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pasalnya, tren semacam ini bukanlah kejadian baru di Indonesia.
Komisioner KPAI bidang kesehatan dan NAPZA Sitti Hikmawatty mengatakan, ketika pihaknya menangani penyalahgunaan PCC 2017 lalu, mereka sudah menemukan kasus penyalahgunaan air rebusan pembalut semacam ini.
Advertisement
"2017 lalu juga sudah kita temui, namun jumlahnya relatif kecil," kata Sitti dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com. Ditulis Jumat (9/11/2018).
Sitti mengungkapkan, meminum air rebusan pembalut tersebut dapat membuat penggunanya merasa melayang, tenang, serta gembira. Dilaporkan bahwa kebanyakan dari mereka awalnya hanya mencoba-coba atau sekadar bereksperimen.
"Jadi kalau kita mengenal beberapa golongan psikotropika di luar narkoba, maka beberapa zat temuan para remaja ini termasuk kelompok eksperimen psikotropika," kata Sitti.
KPAI sendiri belum bisa melaporkan berapa jumlah pastinya penggunanya. Hal tersebut dikarenakan terkait dengan jumlah anak serta bagaimana cara mereka dalam "meramu" bahan-bahan yang mudah ditemui di pasaran.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Ditemukan di berbagai daerah
Sebelumnya, ditemukan adanya penyalahgunaan pembalut wanita di kalangan remaja. Mereka menggunakan air rebusan benda tersebut agar bisa teler seperti mengonsumsi narkoba. Hingga saat ini masih dilakukan penyelidikan mengenai kandunagan apa dalam pembalut yang bisa memabukkan.
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari menyampaikan, pihaknya tengah mendalami temuan yang dilaporkan terjadi di beberapa daerah tersebut.
"Tidak hanya di Jawa Tengah. Di Jawa Barat dan sekitar Jakarta juga kita menemukan bahwa ada anak-anak muda kita yang menggunakan kain pembalut wanita yang direbus, kemudian airnya diminum sebagai bahan pengganti narkoba," kata Arman di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2018) dikutip dari News Liputan6.com.
Beberapa daerah lain di antaranya di Karawang, Bekasi, dan Jakarta Timur.
Advertisement