Liputan6.com, Jakarta - Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Erick Thohir, setuju dengan pernyataan Jokowi bahwa pemimpin harus tegas, tapi tidak marah-marah. Dia menambahkan, ketegasan itu harus beriringan dengan kemampuan membimbing.
"Saya rasa memang kalau di sebuah kepemimpinan itu harus tegas, tetapi juga tegas itu yang membimbing," ujar Erick di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 8 November 2018.
Advertisement
Dia mencontohkan contoh jika memimpin sebuah perusahaan. Pemimpin yang suka marah-marah tak bakal menghasilkan pegawai yang produktif.
"Ini yang kita harus jaga kalau memang kepemimpinan Indonesia ke depan tidak hanya tadi kerja keras kasih lihat bukti nyata dari track record-nya," lanjut Erick Thohir.
Mantan bos Inter Milan itu menuturkan Jokowi sendiri berulang kali mengingatkan berapa pentingnya ketegasan. Salah satunya bagaimana Jokowi ingin hijrah dalam banyak bidang.
Seperti ketika bertemu pengusaha Jokowi menyampaikan pentingnya berhijrah dari ekonomi individual menjadi kolaborasi. "Tentu ketegasan itu menjadi satu pokok yang penting berapa kali Pak Jokowi sendiri, atau Pak Presiden kita mengingatkan pentingnya kita hijrah dalam melakukan banyak hal," kata Erick.
Dia menambahkan, butuh pemimpin tegas dan tak marah-marah supaya bisa memberikan solusi. Seperti saat ini rupiah tengah menguat terhadap dolar karena hasil gotong royong bersama.
"Kita harus yakini bersama ini jadi solusi terbaik, kalau kita gotong royong, apalagi kalau punya pemimpin yang tegas yang tidak marah-marah, tapi justru membimbing mencari jalan keluar," Erick Thohir memungkasi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pernyataan Jokowi
Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara pembukaan pembekalan calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Hanura. Dalam kesempatan ini, Jokowi mengingatkan jika mendekati rakyat dengan marah-marah, maka tujuan tidak akan tercapai.
"Kalau kita mendekati rakyat dan marah-marah, tujuan kita tidak tercapai, ya gitu saja," kata Jokowi di Ballroom Hotel Discovery, Jakarta Utara, Rabu (7/11).
Jokowi mencontohkan, sosok Ketua Umum Partai Oesman Sapta Odang. Dia mengaku mengenal OSO sebagai seorang pemimpin tegas, tanpa suka marah-marah.
Advertisement