Kementerian PUPR Bangun Bendung Karet Kali Perawan

Kementerian PUPR pada 2018 telah menyelesaikan pembangunan Bendung Karet Kali Perawan di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 09 Nov 2018, 11:00 WIB
Kementerian PUPR bangun bendungan Karet Kali (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kawasan permukiman dan lahan pertanian di Pantai Utara Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kerap mengalami banjir akibat pasang-surut dan intrusi air laut yang mengakibatkan air menjadi payau dan tidak layak untuk dikonsumsi atau untuk mengairi lahan persawahan. 

Untuk mengatasi masalah tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) pada 2018 telah menyelesaikan pembangunan Bendung Karet Kali Perawan di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur.  

Kehadiran bendung karet akan mengurangi risiko banjir di 3 (tiga) desa seluas 380 hektare (ha), yakni Desa Kertawinangun, Desa Ilir dan Desa Soge.

Selain mengatasi banjir dan intrusi air laut, pembangunan Bendung Karet yang dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ditjen Sumber Daya Air juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan air atau long storage.  

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan pembangunan bendung karet seperti ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dan efisien untuk pengelolaan air tawar.  

"Pembangunan bendung tidak membutuhkan pembebasan lahan karena menggunakan badan sungainya sendiri. Desain dan konstruksinya lebih sederhana dibanding pembangunan bendungan. Biayanya pun lebih kecil yakni untuk Bendung Karet Kali Perawan sebesar Rp 67,4 miliar," ujar dia dalam keterangan resmi, Jumat (9/11/2018).

Pada saat musim kemarau, pintu bendung akan ditutup sehingga menjadi long storage yang bisa menampung air lebih dari 1 juta m3 dan sekaligus mencegah intrusi air laut ke sungai.

 


Selanjutnya

Kementerian PUPR bangun bendungan Karet Kali (Foto: Dok Kementerian PUPR)

Sementara pada musim hujan, pintu bendung akan ditutup hingga ketinggian air mencapai elevasi 1,9 meter, yang kemudian dialirkan ke laut dengan kapasitas 255,18 m3 per detik. 

Dengan tetap terjaganya debit air di sungai tersebut maka dapat digunakan untuk mengairi daerah irigasi seluas 2.307 ha dan diharapkan dapat membantu peningkatan jumlah panen dari 2 kali menjadi 3 kali panen dalam setahun. 

Selain itu, bendung karet ini juga dimanfaatkan untuk mengairi daerah perikanan air tawar seluas 200 ha. Untuk mengakomodir kebutuhan para petani garam, akan dibuat saluran khusus mengalirkan air laut ke tambak-tambak garam sepanjang 1 km.  

Kepala BBWS Citarum, Bob Arthur Lombogia, menyatakan, pengerjaan proyek pembangunan bendung karet tersebut dilakukan sejak Maret 2017 hingga Oktober 2018. Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk. 

Bob menjelaskan, bendung karet dengan pelindung baja sepanjang 22 meter tersebut memiliki kelebihan pada masa umur pakai karet yang lebih lama karena terlindungi panel baja.

"Selain itu, waktu untuk menaikkan dan menurunkan muka air lebih cepat daripada bendung karet tanpa panel baja dan dapat dioperasikan sesuai kebutuhan atau elevasi muka air yang diinginkan," tuturnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya