Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo meminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Gerindra untuk segera menentukan nama pengganti Sandiaga Uno untuk menduduki kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Ya saya enggak bisa memaksa. Saya hanya mengingatkan pada DPRD, pada Pak Gubernur segera diproses. Tapi kan tergantung partai pengusung. Partai pengusungnya saja belum satu (suara)," ujar Tjahjo di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (9/11/2018).
Advertisement
Menurut dia, sejauh ini memang belum ada aturan resmi terkait percepatan penggantian kursi kepala daerah yang ditinggalkan. Namun, akan lebih baik jika kursi kepala daerah tak ditinggalkan lama.
"Apakah dengan satu orang (kepala daerah) itu menggangu atau tidak, ya saya kira yang merasakan gubernurnya," kata Tjahjo.
Namun, dirinya faham bahwa Gubernur Anies Baswedan tak bisa memaksa untuk segera mendapatkan pendamping memimpin Ibu Kota. Sebab, keputusan tetap ada pada partai pengusung.
"Pak Anies juga enggak bisa memaksa, tergantung bagaimana kesepakatan di dua partai di situ," kata Tjahjo.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Bisa Intervensi
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, tidak akan intervensi terhadap uji kelayakan dan uji kepatutan Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menentukan calon wakil gubernur pengganti Sandiaga.
"Biarlah itu berproses di partai saja,"kata Anies di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/11/2018).
Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo menyebut Anies sebagai gubernur dapat melakukan mediasi antara Gerindra dan PKS. Namun, Anies menyebut bila pihaknya melakukannya tidak akan memberitahukan media.
"Kalau saya lakukan, saya juga enggak cerita," ucapnya.
Kendati begitu, dia menyebut masih terus berkomunikasi dengan kedua partai pengusung.
"Saya enggak mau klaim balik layar, tapi komunikasi jalan terus," ucap Anies Baswedan.
Advertisement