Liputan6.com, Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) tengah mengupayakan kepulangan pemimpinnya, Rizieq Shihab ke Indonesia. Meski begitu, belum ada kepastian kapan Rizieq bakal meninggalkan Arab Saudi dan pulang ke Tanah Air karena terbentur sejumlah kendala.
"Sedang dipertimbangkan berbagai alternatif setelah ini. Nanti keputusan yang Beliau ambil, akan Beliau umumkan sendiri sesuai janji Beliau," ujar juru bicara FPI Slamet Maarif usai pertemuan di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jumat (9/11/2018).
Advertisement
Dia juga belum bisa memastikan apakah Rizieq bakal pulang sebelum atau sesudah acara Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, pada 2 Desember 2018 mendatang. Sebab, masih ada banyak hal yang harus diselesaikan di Arab Saudi.
"Ada beberapa persoalan yang belum selesai. Kemarin kan mau keluar dari Saudi, tapi kan visanya dipersulit. Nggak bisa keluar sampai tiga kali. Jadi kesalahannya bukan di Beliau," jelas Slamet.
Tidak Pulang Jika Belum Kondusif
Di sisi lain, Rizieq juga tidak akan pulang jika situasi di Indonesia dianggap masih belum aman dan kondusif.
"Beliau ingin pulang kalau semuanya aman di Indonesia, baik dari pendukung beliau maupun pemerintah. Kan nggak mau Beliau pulang lalu dikerjain lagi, akhirnya umat kelepasan, kehabisan kesabaran. Ini bahaya bagi bangsa. Ini yang sangat dipertimbangkan. Beliau sangat ingin pemilu berjalan dengan damai," ucap Slamet membeberkan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement