PKS Sebut Suara Jokowi di Jateng dan Jatim Berpotensi Beralih ke Prabowo

Dia juga menilai survei Jokowi terkesan stagnan dengan persentase 50 persen yang rawan untuk dikalahkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2018, 09:34 WIB
Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendapat mandat untuk maju sebagai Cawapres 2019 mendampingi Joko Widodo atau Jokowi dari para Kiai di Jateng (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pencapresan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Alyuddin angkat bicara terkait ucapan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang mengatakan strategi capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam meraup suara di lumbung Jokowi gagal total.

Menurut dia, hasil Pilkada Serentak 2018 bisa dijadikan acuan bahwa Prabowo-Sandi di beberapa daerah yang didominasi oleh suara pendukung Jokowi kini telah berubah haluan.

"Di basis partai-partai pendukung Jokowi seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur terjadi perubahan cukup signifikan. Ini yang akan menjadi potensi perubahan dukungan pada Pemilu 2019 mendatang," kata Suhud saat dihubungi, Jumat (9/11/2018).

Dia mengatakan, persentase kinerja pemerintah juga masih rendah. Hal ini, kata dia bisa mempengaruhi arah suara dari swing voters untuk beralih dukungan ke Prabowo-Sandi.

"Kinerja pemerintah yang rendah di bidang ekonomi dengan indikasi pertumbuhan yang mentok di angka lima persen saya kira akan menjadi pertimbangan para swing voters untuk mendukung pasangan Prabowo-Sandi," ungkap Suhud.

Selain itu, dia juga menilai survei Jokowi terkesan stagnan dengan persentase 50 persen. Angka itu, lanjutnya, rawan untuk dikalahkan.

"Kita justru bisa melihat sejumlah survei yang memperlihatkan elektabilitas Pak Jokowi cenderung stuck di kisaran 50-an persen. Angka itu sangat rawan dan berpotensi mudah dikalahkan," ujar Suhud.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Sambutan untuk Sandiaga

Sebelumnya, Arya Sinulingga menilai strategi mencuri suara di lumbung suara Jokowi yang dilakukan pasangan calon presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga gagal. Dia mencontohkan ketika cawapres Sandiaga Uno kampanye ke Sulawesi Utara, masyarakat sepi menyambutnya.

"Kita tahu Mas Sandi kemarin ke Sulawesi Utara yang merupakan lumbung suara Pak Jokowi misalnya, di sana yang datangnya sedikit, responsnya sedikit betul. Itu kenyataan. Senyap betul," kata Arya di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Kamis (8/11/2018).

Arya menyebut bahwa faktanya kehadiran Sandi memang tak disambut riuh. Karenanya dia sarankan tak perlu merebut suara di tempat Jokowi karena akan percuma.

"Nah, ini kan kasihan mereka nanti sepi. Kita sarankan jangan. Nanti kasihan Mas Sandi sama Pak Prabowo. Nanti kemana dia ke lumbung Pak Jokowi sepi enggak ada yang datang," ujarnya.

Reporter: Sania Mashabi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya