Basarnas Hentikan Pencarian Korban Lion Air Jatuh di Perairan Karawang

Kepala Basarnas berharap, jenazah korban Lion Air yang sudah diserahkan tim DVI bisa teridentifikasi semua.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2018, 14:36 WIB
Basarnas menghentikan pencarian korban Lion Air di perairan Karawang, Jawa Barat. (Merdeka.com/ Nur Habibie)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi menyatakan, pihaknya menghentikan pencarian terhadap korban Lion Air PK-LQP dengan kode penerbangan JT 610. Keputusan diambil berdasarkan evaluasi, peninjauan ke TKP, rapat staf, dan masukan dari berbagai pihak

Tepat pada hari ini Sabtu (10/11/2018), Basarnas telah mencari korban selama 13 hari dari hari jatuhnya Lion Air di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin 29 Oktober 2018.

Dia mengatakan, pada Jumat pagi 10 November, pihaknya hanya menemukan satu kantong jenazah. Setelah itu sampai sore dan malam tidak ada lagi penemuan. Begitu juga dengan hari ini, tidak ada penemuan.

"Jadi berdasarkan pantauan tersebut, kami dari tim SAR Basarnas pusat mengambil keputusan bahwa operasi SAR ini secara terpusat itu disudahi atau ditutup hari ini," kata Syaugi di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (10/11/2018).

Dia mengatakan, tim Basarnas telah mengumpulkan 196 kantong jenazah korban Lion Air dan sudah dikirimkan ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi.

"Sampai hari ini kita sudah menyerahkan 196 kantong jenazah kita lihat sama-sama tim DVI tadi malam sudah 77 yang sudah teridentifikasi," ujar Syaugi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Minta Maaf ke Keluarga Korban

Pantauan merdeka.com, beberapa menit Syaugi mengumumkan penghentian evakuasi korban, sejumlah tenda posko langsung dibongkar, salah satunya tenda milik dari TNI. Selain itu, beberapa tenda yang masih berdiri, tapi sebagian barang-barangnya sudah mulai diangkut seperti tenda Polisi.

Ia pun meminta maaf terhadap keluarga korban selama dalam proses evakuasi korban. Ia berharap, jenazah korban yang sudah diserahkan tim DVI bisa teridentifikasi semua.

"Mudah-mudahan dengan 196 kantong jenazah ini bisa 189 teridentifikasi. Kami bukan sempurna jadi pasti ada kekurangan ya kami akan evaluasi kekurangan-kekurangan yang ada," pungkas Syaugi.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya