Jangan Takut Berkunjung ke 10 Negara Ini, Meski Disebut Paling Berbahaya bagi Turis

Berikut 10 negara yang dianggap berbahaya bagi wisatawan mancanegara.

oleh Afra Augesti diperbarui 10 Nov 2018, 20:40 WIB
Ilustrasi traveling. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika hasrat berpetualang ke negara-negara di dunia begitu menggebu-gebu, umumnya Anda langsung menentukan tujuan dan menabung demi mewujudkan liburan yang berkualitas.

Selain itu, Anda juga harus mempersiapkan segala sesuatunya sematang mungkin, mempelajari adat dan budaya penduduk lokal, serta mencari tahu aturan yang "boleh dan todak boleh" dilakukan oleh orang asing.

Karena melancong ke luar negeri adalah sesuatu yang harus dihargai, maka usahakan jangan mengambil risiko untuk merusaknya karena pengalaman buruk.

Pada tahun 2017, World Economic Forum (WEF) merilis laporan tahunan Travel and Tourism Competitiveness Report yang mempelajari sektor perjalanan dan pariwisata di 136 negara di penjuru dunia.

Selain mengulas terkait dua hal tersebut, WEF juga mencantumkan data mengenai peringkat keamanan negara-negara itu. Data ini tidak memperhitungkan kejahatan kecil sekalipun, hanya sejauh mana suatu negara mengekspos bisnis dan wisatawan untuk berada dalam risiko keamanan, seperti terorisme dan kekerasan.

Berikut adalah negara yang menduduki peringkat 10 besar dalam daftar "paling berbahaya" di dunia, seperti melansir situs wojournals.com, Sabtu (11/11/2018).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


1. Thailand

Bagian samping kuil Golden Budha di kota Bangkok, Thailand, Sabtu (17/12). Salah satu biksu yang ada di kuil tersebut memprediksi hasil laga final kedua Piala AFF 2016 antara Thailand melawan Indonesia. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Provinsi selatan negara ini --Songkhla, Yala, Narathiwat dan Pattaya-- telah mendapatkan reputasi buruk dari segi keamanan dalam 13 tahun terakhir.

Di Pattaya banyak terjadi rentetan perampokan yang pelakunya mengendarai sepeda motor. Ada pula insiden pemalakan terhadap turis asing yang dilakukan oleh geng yang sebagian besar terdiri dari anak laki-laki muda.

Sebanyak lebih dari 6.500 kematian karena kekerasan, tercatat. Meski di Negeri Gajah Putih ini ada darurat militer.


2. Kongo

Pemandangan halaman dari Istana kepresidenan Kongo yang terbengkalai di Nsele, Kinshasa, Kongo, Senin (15/5). Istana ini pernah ditempati Mobutu yang berkuasa di Kongo selama lebih dari 31 tahun. (AFP PHOTO/JOHN WESSELS)

Negara konflik ini telah mengalami beberapa insiden yang tidak menguntungkan, karena suhu politik dari masa lalu yang masih "panas".

Kongo dikenal sebagai negara yang memiliki bandit dan kelompok bersenjata dalam jumlah besar. Hal ini diperparah dengan angkatan bersenjata yang mengendalikan negara.

Karena itulah, ada kemungkinan besar bahwa wisatawan mancanegara akan sering melihat kendaraan lapis baja, helikopter tempur dan pasukan bersenjata, berkeliaran di depan mata mereka. Pemandangan yang umum bagi warga lokal.

Sedangkan ibu kota Kongo, Kinshasa, juga terkenal karena kriminalitas yang melanda daerah itu, baik pada siang maupun sore hari.

Jika Anda berada di negara tersebut, hindari mengeluarkan kamera mahal dan mengambil foto, jangan percaya siapa pun yang menawarkan bantuan, serta jauhi area yang dianggap terlarang oleh penduduk setempat.


3. Guatemala

Bandara internasional La Aurora tutup akibat abu vulkanik dari letusan gunung berapi Fuego di Guatemala City, Minggu (3/6). Bandara La Aurora ditutup sementara akibat Gunung Fuego mengeluarkan asap dan abu hitam ke langit. (AFP/JOHAN ORDONEZ)

Karena negara ini berbatasan dengan Meksiko, maka Guatemala masuk dalam daftar negara paling berbahaya di dunia.

Di Guatemala terdapat operasi perdagangan manusia dan penyelundupan narkotika yang kejam dan berkelanjutan. Negara ini juga memiliki tingkat pembunuhan tertinggi kelima di Karibia dan Amerika Selatan.

Kejahatan lain juga mengintai pelancong dari luar negeri, seperti perampokan bersenjata dan pembajakan mobil.

Jika Anda berencana berkunjung ke Guatemala, pastikan Anda pergi menggunakan jasa dari agen perjalanan terpercaya, sebab ini adalah cara terbaik untuk melindungi diri sendiri saat berada di sana.


4. Afrika Selatan

Peserta melewati pegunungan saat berkompetisi dalam lomba Strongman Run di kota Paarl, Afrika Selatan, 13 Oktober 2018. Karena peserta yang semakin bertambah, Strongman Run kini diadakan beberapa kali setahun di berbagai negara di Eropa (RODGER BOSCH/AFP)

Karena tingginya angka kejahatan, pembunuhan, dan pemerkosaan di Afrika Selatan, banyak penduduk lokal terpaksa menyewa penjaga bersenjata untuk melindungi diri mereka, terutama orang-orang yang tinggal di permukiman terpencil dan kota-kota.

Meskipun demikian, daerah pusat seperti Cape Town masih mampu menarik pengunjung karena menawarkan lokasi-lokasi yang eksotis.


5. Jamaika

Pemandangan dari atas Montego Bay, Jamaika pada 24 Mei 2017 ( Daniel SLIM / AFP)

Negara ini belum memiliki panduan perjalanan yang lengkap, meskipun penembakan dan kejahatan dengan kekerasan biasa terjadi di beberapa wilayah, seperti Montego Bay dan Kingston.

Hal itu dapat mempengaruhi liburan Anda, bahkan meski Anda sudah menginap di resor atau hotel mewah sekalipun.


6. Chad

Dokter hewan dan petugas bersiap memindahkan badak hitam dari Taman Nasional Afrika ke Taman Nasional Zakouma di negara Chad, Afrika Selatan (1/5). (AFP/Cianluigi Guercia)

Negara yang berada di Afrika tengah ini kebanyakan menderita karena dekat dengan Nigeria dan Sudan. Orang-orang kerap dihantui oleh serangan yang tidak menguntungkan dari kelompok ekstrimis seperti Boko Haram, ISIS dan Al-Qaeda.

Kelompok-kelompok itu tidak hanya menargetkan orang asing, tetapi juga penduduk setempat. Sementara itu, penyeberangan ke Sudan dan Libya juga berbahaya, sebab di sana terdapat ranjau darat dan konflik perbatasan.


7. Bangladesh

Chawkbazar, Dhaka, Bangladesh (Wikimedia / Creative Commons)

Tepat di jantung Timur Tengah, ancaman serangan teroris merajalela, di samping kondisi cuaca ekstrem yang menempatkan Bangladesh pada risiko bencana alam seperti gempa bumi, banjir, dan siklon.

Hal yang kontras adalah bahwa orang-orang Bangladesh sangat akrab dan ramah. Meskipun pasukan militer kerap terlihat berjaga di sejumlah titik, mengingat konflik dapat terjadi tanpa peringatan.


8. Lebanon

Orang-orang mengambil gambar terjangan ombak saat matahari terbenam di sepanjang garis pantai Beirut, Lebanon (26/10). (AP Photo / Hassan Ammar)

Konflik dengan Arab Saudi dan pengunduran diri perdana menteri Libanon telah menyebabkan negara ini mengalami krisis politik.

Lebanon juga sedang bertahan dari serangan teroris kelompok ekstrimis. Bahkan, situasi yang tampak kecil seperti protes dan perselisihan, terkadang bisa berubah menjadi kekerasan fatal.

Situasi ini tidak benar-benar mempengaruhi tingkat keamanan Lebanon secara keseluruhan. Akan tetapi, Anda akan aman apabila berada di ibu kota.


9. Mali

Pasukan keamanan Mali mengevakuasi dua wanita yang menjadi sandera di Hotel Radisson Blu di Bamako, Jumat (20/11). Kelompok militan Islam menyerbu hotel mewah tersebut dan menyandera lebih dari 100 orang tamu serta staf hotel. (AFP PHOTO/Habibou Kouyate)

Ibu kota Mali, Bamako, pernah mengalami serangan teroris. Tak hanya daerah itu, bagian tengah dan utara Mali pun juga terdampak. Sebagian besar insiden terjadi di restoran dan hotel.

Contohnya adalah insiden tragis tahun 2015 di Bamako, yang melibatkan sejumlah orang yang disandera dan dibunuh di hotel Radisson.


10. Ukraina

Seorang wanita dan pria berjalan di sepanjang bekas rel kereta api atau disebut 'Tunnel of Love' dekat desa Ukraina Klevan, Rivno, (6/8). Terowongan ini menjadi tempat bagi wisatawan dan pasangan yang sedang jatuh cinta. (AFP Photo/Sergei Supinsky)

Sejak pertempuran antara separatis tentara yang didukung Rusia dan Ukraina meningkat, bagian selatan dan timur Ukraina menjadi tidak aman. Bahkan warga sipil pun terlibat. Ini secara khusus berlaku untuk daerah-daerah seperti Semenanjung Krimea, Donetsk oblast dan Luhansk oblast.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya