3 Alasan Mengapa MU Bisa Kalahkan City di Derby Manchester

MU juga sudah memenangkan tiga pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 11 Nov 2018, 06:48 WIB
Duel Romelu Lukaku dan pemain Manchester City, Nicolas Otamendi (kanan) pada laga International Champions Club di NRG Stadium, Houston, (20/7/2017). MU menang 2-0. (AFP/Aaron M. Sprecher)

Liputan6.com, Jakarta Liga Inggris pekan ini akan menyajikan big match saat Manchester United (MU) berjumpa Manchester City pada lanjutan Liga Inggris, di Stadion Etihad, Manchester, Minggu (11/11/2018).

Derby Manchester ini diperkirakan bakal berjalan sengit dan menarik. MU akan melakukan perjalanan ke Stadion Etihad dengan rasa optimistis setelah performa mereka menunjukkan hal positif.

MU mungkin masih tertinggal sembilan poin dari Cty. Karenanya, kemenangan bisa mempengaruhi banyak hal yang menguntungkan mereka.

Namun, hal ini tentu saja tidak akan mudah, terutama melihat prestasi yang telah diperlihatkan Man City sejak awal musim.

Skuat asuhan Pep Guardiola telah memenangkan masing-masing dari enam pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi, termasuk mencetak enam gol dalam dua pertandingan terakhir mereka.

Namun, MU juga sama-sama sudah memenangkan tiga pertandingan terakhir mereka di semua kompetisi dan mencatat kemenangan besar 2-1 atas Juventus di Liga Champions pada hari Rabu.

Segalanya mungkin mengarah pada kemenangan City. Tapi ada tiga alasan kuat mengapa MU diperkirakan bakal menyegel kemenangan:

 


Rekor Bagus di Etihad

Striker Manchester United, Marcus Rashford, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bournemouth pada laga Premier League di Stadion Vitality, Bournemouth, Sabtu (3/11). Bournemouth kalah 1-2 dari MU. (AFP/Ben Stansall)

Manchester United sebenarnya memiliki catatan yang sangat baik melawan Manchester City di Etihad. Setan Merah memang berada di bawah bayang-bayang tetangga mereka dalam beberapa tahun terakhir. Tapi, rekor tandang mereka melawan Cityzens masih sangat mengesankan.

Bahkan, terakhir kalinya MU kalah dari City di Etihad adalah pada tahun 2014 ketika kesalahan Chris Smalling merugikan timnya. Di bawah asuhan Pep Guardiola, City masih belum pernah berhasil mengalahkan MU di Etihad.

Pada musim pertamanya, pelatih asal Spanyol itu, City mencatat hasil imbang 0-0 dengan MU. Setelah itu, Setan Merah mencatat kemenangan 3-2 dalam pertemuan musim lalu di Etihad.


Faktor Mourinho

Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, bersikap arogan usai mengalahkan Juventus usai laga Liga Champions di Stadion Allianz, Turin, Rabu (7/11), Juventus kalah 1-2 atas MU. (AFP/Marco Bertorello)

Ada sesuatu tentang Jose Mourinho yang sepertinya dilupakan banyak penggemar sepak bola. Pertarungan dan semangatnya tetap tidak berubah.

Pelatih asal Portugal itu memang mengalami awal yang buruk di musim ini. Karenanya sempat memunculkan spekulasi dirinya bisa dipecat.

Namun, ia telah berhasil mengubah arus dan sekarang memimpin MU ke salah satu perjalanan mereka yang lebih stabil.

Sekarang sudah ada tiga kemenangan dan tim jelas bermain lebih baik dari sebelumnya. Meski Mourinho tetap pragmatis seperti biasanya, tetapi dia masih sangat istimewa.


Momentum

Hubungan manajer Manchester United, Jose Mourinho, dan Paul Pogba dikabarkan mulai renggang. (AFP/Ian Kington)

Lupakan tentang fakta bahwa City telah memenangkan enam pertandingan terakhir mereka. Momentum sesungguhnya terletak dengan MU.

MU mencatat kemenangan dramatis saat melawan Juventus. Itu adalah hasil yang mendorong tim pergi ke pertandingan besar seperti derbi Manchester.

MU memiliki momentum dan saat ini penuh dengan kepercayaan diri. Itu ditunjukkan dengan kebangkitan pemain seperti Anthony Martial, Victor Lindelof, Juan Mata dan bahkan Ander Herrera. Dan, jika mereka pergi ke pertandingan Minggu dengan semangat dan karakter yang sama, maka tidak ada alasan mengapa mereka tidak bisa mengalahkan City.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya