Liputan6.com, Jakarta Hampir sebagian besar peserta Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 2018 mengaku belum pernah mengarungi luasnya samudera Indonesia. Melalui ajang dari Kementerian Pemuda Olahraga inilah, mereka baru merasakan pengalaman luar biasa saat melintasi Laut Jawa untuk mencapai Makassar dari Pelabuhan Tanjung Perak.
Advertisement
Berlayar tepat pukul 07.00 WIB pada Senin (29/10), dari Surabaya. Sekira 26 jam waktu tempuh, mereka habiskan di kapal besar milik PT. Pelni, KM Doro Londo.
“Negara kita itu kepulauan sesuai dengan catatan, 17 ribu pulau kita dihubungkan laut. Nah, ketika kita bicara laut kita bicara kapal, ciptakan solusi ekonomi negara yang berperan luar biasa dalam pembangunan bangsa,” kata Nahkoda KM Doro Londo Kapten Laode Muhisi kepada 99 peserta KPN 2018 belum lama ini.
Selain mendapat wejangan dari kapten kapal, peserta KPN 2018 juga diajak berkeliling kapal (ship tour). Kapal besutan Jerman ini sukses membuat para peserta KPN 2018 takjub, akan desain, fungsi, dan kecanggihan kapal terbilang masih mumpuni, walau usianya telah mencapai satu dekade.
26 Jam Mengarungi Samudera
Kegiatan 26 jam mengarungi laut juga diisi dengan diskusi beregu. Peserta KPN 2018, bersama panitia dan fasilitator yang juga alumnus dari KPN tahun-tahun sebelumnya, memberi materi softskills guna mendongkrak semangat positif dan ide luar biasa untuk masa depan Indonesia di dunia kemaritiman.
“Kegiatannya bagus-bagus di kapal, walau 26 jam tanpa terkoneksi internet, tetap asyik” kata Erlang, salah satu peserta KPN 2018 asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ya, internet memang tak masuk kapal selang dua jam lepas sandar pelabuhan. Semua kehidupan maya seketika terhenti. Namun, hal tersebut tak membuat surut semangat pemuda-pemudi terpilih perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia ini.
Puncaknya adalah saat malam pentas seni. Lima provinsi dihadirkan untuk unjuk gigi mengenalkan seni dan budaya dari masing-masing tempat asal.
Malam itu tampli dari Bali, Maluku, Bangka Belitung, Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan. Semua mata dibuat takjub oleh seluruh penampil.
“Paling membuat saya paling berkesan adalah saat malam pentas seni, kami jadi lebih kenal satu sama lain, dan juga kenal lebih banyak budaya Indonesia,” kata Erlang menyudahi.
Reporter : Muhammad Radityo Priyasmoro
Advertisement