Ajang 11.11 Digelar, Alibaba Sudah Raup Rp 146 Triliun dalam Satu Jam

Festival belanja online ini juga dihelat bersamaan dengan platform streaming video milik Alibaba, Youku, yang melakukan acara gala hitung mundur keempat beberapa jam sebelum festival belanja dimulai.

oleh Jeko I. R. diperbarui 11 Nov 2018, 10:25 WIB
Alibaba 11.11 Global Shopping Festival. (Foto: Alibaba)

Liputan6.com, Jakarta - Alibaba baru saja memulai festival belanja online akbarnya di Tiongkok, 11.11 Global Shopping Festival 2018 pada tengah malam hari ini, Minggu (11/11/2018). 

Ada pencapaian menakjubkan yang baru saja diungkap perusahaan. Menurut keterangan Alibaba yang diterima Tekno Liputan6.com, Alibaba mencetak gross merchandise volume (GMV) sebanyak US$ 10 miliar atau setara dengan Rp 146 triliun hanya dalam satu jam 48 detik sesaat setelah ajang 11.11 digelar. Transaksi itu diketahui berasal dari Alipay.

Selain itu, diketahui Alibaba juga mencetak GMV US$1 miliar (RMB6,9 miliar) hanya dalam waktu 1 menit 25 detik, yang juga dilakukan via transaksi Alipay. Ajang ini mencatat partisipasi yang diramaikan lebih dari 180.000 merek dagang.

Festival belanja online ini juga dihelat bersamaan dengan platform streaming video milik Alibaba, Youku, yang melakukan acara gala hitung mundur keempat beberapa jam sebelum festival belanja dimulai.

Para penonton pun bisa menyaksikan gala secara langsung melalui Youku dan dua stasiun TV di Tiongkok.

Adapun gala tahun ini menghadirkan jajaran selebriti internasional yang menghibur jutaan masyarakat Tiongkok seperti Miranda Kerr, Mariah Carey, dan atraksi dari Cirque du Soleil. 

 


Peran Kecerdasan Buatan pada Kesuksesan Festival Global Alibaba

Layar menampilkan angka transaksi di Festival Belanja Online 11.11 Alibaba Group di Shanghai, Tiongkok, Sabtu (11/11/2017). (Liputan6.com/Dyah Puspita Wisnuwardani)

Keberhasilan ini ternyata tak lepas dari implementasi teknologi unggulan Alibaba, mulai dari kecerdasan buatan, machine learning, dan cloud computing.

Catatan penting dari kesuksesan ini adalah pengaturan lonjakan transaksi yang mencapai 325 ribu pesanan per detik dalam 24 jam pada Global Shopping Festival 2017 yang diadakan tahu lalu.

"Global Shopping Festival tahun ini merupakan ajang uji coba terbesar untuk teknologi kami. Tahun ini, kami sepenuhnya mengadopsi cloud management dan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam skala besar," tutur Group Chief Technology Officer Alibaba Jeff Zhang dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (18/11/2017).

Lebih lanjut, ia menuturkan, penggunaan teknologi ini menghasilkan efisiensi pengoperasian yang lebih tinggi. Selain itu, biaya untuk kebutuhan teknologi informasi berkurang sangat signifikan.

"Kami juga menawarkan solusi teknologi inovatif untuk membantu para mitra mengembangkan keberagaman produk, manajemen persediaan, pembayaran, dan logistik untuk memenuhi lonjakan permintaan yang tinggi," ujarnya.

Ia juga menuturkan, solusi cloud platform ini akan diberikan pula untuk pengusaha dan masyarakat di luar program ini. Alibaba sendiri terus mengembangkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan untuk memberdayakan penjual dan menarik para konsumen.

Salah satunya adalah penggunaan virtual customer service untuk para pelanggan selama Global Shopping Festival. Ada pula lebih dari 400 juta customized online banner yang dibuat untuk para penjual oleh marketing design platform berbasis kecerdasan buatan milik Alibaba.

Festival tahun ini juga menunjukkan kepada dunia konsep "New Retail", sebuah inisiatif Alibaba yang bertujuan mengintegrasi dunia online dan offline. Alibaba mengklaim New Retail dipercaya dapat menjadi masa depan perdagangan di dunia.

 

 


Pemanfaatan Kecerdasan Buatan di Global Shopping Festival

Pendiri Alibaba Group Jack Ma dalam diskusi panel “Disrupting Development” Pertemuan IMF-Bank Dunia di Nusa Dua, Bali pada Jumat (12/10). Jack Ma mengatakan “pebisnis tak punya rasa takut, kompetitor yang seharusnya takut”.Liputan6.com/Angga Yuniar

Salah satu teknologi yang digunakan Alibaba adalah colocation, yaitu penyimpanan server yang berada di satu titik atau lebih. Teknologi ini juga dibantu salah satu hybrid clouds terbesar di dunia.

Dengan memanfaatkan teknologi ini, rata-rata penggunaan harian CPU ditingkatkan hingga lebih dari 40 persen dengan penggunaan puncak di atas 60 persen.

Alibaba juga memanfaatkan mesin pintar untuk mengoptimalkan penggunaan sistem. Mesin ini diperkirakan mampu mengurangi jumlah server yang dibutuhkan hingga sekitar 30 persen.

Ada pula teknologi pintar otonom untuk mempersiapkan peningkatan beban lonjakan transaksi pada 11 November. Untuk kali pertama, Alibaba juga menugaskan robot patroli untuk memonitor kantor pusat data perusahaan tersebut.

Terakhir, pemanfaatan teknologi Alibaba Cloud. Melalui teknologi ini, lebih dari 1.200 content delivery network (CDN) disebar untuk mendukung banyaknya jumlah konten di platform Tmall dan Taobao.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya