Liputan6.com, Rio de Janeiro - Sebanyak 10 orang tewas dan 11 lainnya mengalami luka-luka akibat tertimpa tanah longsor di dekat Kota Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu 9 November.
Roberto Robadey, Kepala Departemen Pertahanan sipil Rio de Janeiro, mengatakan kepada jaringan TV Globo bahwa bencana tanah longsor di kota Niterói disebabkan oleh hujan lebat.
Dia mengatakan orang-orang tewas dan terluka ketika sebuah batu besar berguling di atas enam rumah di distrik Boa Esperanza, demikian sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Minggu (11/11/2018).
Baca Juga
Advertisement
"Hujan deras selama dua hari terakhir memicu peringatan waspada dinyatakan untuk Kota Niterói," katanya.
"Seluruh warga diimbau terus waspada terhadap situasi terkini, dan disarankan untuk segera mengungsi ke lokasi yang lebih aman," lanjut Robadey mengingatkan.
Tetapi, menurut Claudio dos Santos, presiden asosiasi penduduk Boa Esperanza, beberapa keluarga menolak pergi mengungsi karena khawatir terhadap keamanan rumahnya.
Di saat bersamaan, puluhan petugas penyelamat terus mencari korban yang kemungkinan terperangkap di bawah puing-puing akibat tanah longsor.
Dinas pemadam kebakaran Kota Rio de Janeiro mengatakan bahwa korban tewas termasuk seorang anak laki-laki berusia tiga tahun, dua wanita tua dan seorang pria setengah baya.
Rosemary Caetano da Silva, penduduk Boa Esperança, mengatakan bahwa cucunya yang berusia delapan tahun tewas tertimpa reruntuhan. Dia juga mengatakan telah berhasil menyelamatkan cucu lainnya, yang langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Simak video pilihan berikut:
Tanah Longsor Mematikan pada 2011
Mundur beberapa tahun silam, tepatnya pada awal 2011, wilayah perbukitan di sekitar Kota Rio de Janeiro juga pernah mengalami bencana tanah longsor yang mematikan.
Kala itu, tanah longsor yang dipicu banjir bandang menyebabkan 257 orang tewas.
Hujan badai tropis, yang berkali-kali turun selama hampir 24 jam pada 13 Januari 2011, memicu serangkaian tanah longsor yang mematikan di setidaknya tiga kota puncak gunung di sebelah utara Rio.
Area terparah adalah Teresópolis, sebuah kota turis di kawasan perbukitan, yang berjarak sekitar 60 mil (setara 96 kilometer) di sebelah utara Rio de Janeiro, di mana setidaknya 130 warga terkubur oleh terjangan lumpur dan puing-puing bangunan.
Selain itu, setidaknya 2.000 orang dilaporkan terpaksa keluar dari rumah mereka dan mengungsi ke puluhan titik aman yang disarankan pemerintah Brasil.
Advertisement