Liputan6.com, Jakarta - Menko PMK Puan Maharani menegaskan, bantuan sosial yang diberikan pemerintah harus benar-benar bermanfaat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap bantuan itu ke depan diharapkan mampu menciptakan kemandirian ekonomi keluarga.
"Harapannya penerima PKH itu bisa mengelola uang yang diterima agar keluarga semakin mandiri, salah satunya dimanfaatkan sebagai modal usaha," kata Menko PMK Puan Maharani dalam siaran pers yang diterima, Minggu (11/11/2018).
Advertisement
Hal tersebut disampaikan Puan Maharani saat bersilaturahmi dengan para penerima manfaat bansos, di Pendopo Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Dalam kunjungan tersebut Menko PMK juga mendengarkan langsung suara masyarakat yang sejak empat tahun terakhir menikmati bantuan sosial dari pemerintah. Khusus untuk bantuan tunjangan profesi guru, Puan mengungkapkan bahwa besaran tunjangan guru dan penambahannya akan dibahas lebih lanjut.
"Semuanya akan kami bahas dulu, tetapi yang sekarang sudah ada, semoga dapat terus menunjang kebutuhan sehari-hari para guru di sini," ungkapnya seperti dilansir Antara.
Pada ajang silaturahmi di Kabupaten Klaten ini, Menko PMK memberikan bantuan berupa Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 300 Keluarga Penerima Manfaat (KPM); Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 500 penerima KIP dan 50 guru pendamping (masing- masing jenjang 125 siswa: SD, SMP, SMA, dan SMK).
Bantuan PAUD
Kemudian bantuan untuk PAUD dan pendidikan masyarakat; tunjangan guru (SK TPG) kepada 100 orang perwakilan guru penerima; dan bantuan pendidikan dari pemerintah kepada 100 kepala satuan pendidikan berupa renovasi sekolah, peralatan laboratorium sains dan bahasa, dan lain-lain.
Menko PMK juga memberikan bantuan makanan tambahan (PMT) sebanyak 1/2 ton kepada para ibu hamil dan 1/2 ton untuk balita. Kunjungan kerja Menko PMK ke Kabupaten Klaten ini Menko PMK turut didampingi oleh Bupati Klaten, Bupati Sukoharjo; dan Anggota DPR RI.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement