Pemerintah Siapkan 2,4 Juta Ton Beras untuk Operasi Pasar

Operasi pasar merupakan upaya pemerintah untuk mengintervensi harga pasar yang meninggi di saat-saat tertentu.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2018, 16:33 WIB
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menyiapkan 2,4 juta ton beras untuk dipakai operasi pasar di seluruh Indonesia. Operasi pasar sebagai langkah menghadapi potensi kenaikan harga menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2019.

"Untuk operasi pasar, disiapkan 2,4 juta ton beras Bulog," kata Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita seperti mengutip Antara di Batam, Kepulauan Riau, Minggu (11/11/2018).

Operasi pasar merupakan upaya pemerintah untuk mengintervensi harga pasar yang meninggi di saat-saat tertentu.

Ketika harga beras meningkat, maka Bulog diminta melepas kebutuhan pangan itu ke masyarakat dengan harga yang ditentukan pemerintah, demi menyetabilkan kembali harga.

"Peran Bulog, saat ketersediaan berkurang harga naik, maka Bulog melakukan operasi pasar dengan harga yang di tetapkan. Masyarakat harus diberikan pilihan. kalau op berjalan berdasarkan pengalaman, 10.000-15.000 ton per hari terserap," jelas dia.

Ia mengatakan beras sebanyak 2,4 juta ton itu siap didistribusikan ke daerah yang kekurangan pasokan kebutuhan pokok itu, bukan dibagikan ke setiap daerah secara merata.

"Tapi sampai saat ini belum ada permintaan," kata Menteri.

Enggar pun memperkirakan tidak akan terjadi lonjakan harga beras, karena pasokannya cukup. Ia juga optimis, kenaikan harga bahan pangan tidak berkontribusi besar pada inflasi.

Dalam kesempatan itu, Menteri meminta Kepala Dinas Perdagangan di setiap daerah, Bulog dan Satgas Pangan terus melakukan pemantauan ketersediaan dan harga beras di pasaran.

 


Pasokan di Kepri Cukup

Pedagang menata beras dagangannya di PD Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta, Jumat (19/1). Kementerian Perdagangan akan merevitalisasi 1.200 pasar tradisional pada 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di tempat yang sama, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun mengatakan ketersediaan beras di daerahnya mencukupi hingga lima bulan ke depan.

Ia mengatakan, kenaikan harga di Kepri juga dipengaruhi cuaca, selain permintaan dan ketersediaan pasokan. Karenanya ia berharap transportasi untuk distribusi bahan pangan di daerah semakin lancar.

"Daerah kami pulau, apalagi di beberapa daerah seperti Natuna, Kepulauan Anambas dan Lingga sangat bergantung pada distribusi pangan," kata dia.

Tonton Video Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya