Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan bantuan jagung pakan kepada peternak ayam mandiri di Wilayah Malang, Jawa Timur. Sebanyak 100 ton jagung pakan diberikan instansi ini.
Ketua Peternak Paguyuban Desa Kambingan Tumpang Malang Timur Kholik, mengaku senang dengan adanya bantuan ini. "Melihat jagung datang saja peternak pada datang semua. Berebut malah. Memang yang ditunggu-tunggu, yang diharapkan ya ini," ujar dia, Minggu (11/11/2018).
Baca Juga
Advertisement
Dia memperkirakan, 250-300 peternak yang berada di bawah binaannya membutuhkan hingga 35 ton jagung per hari.
"Volume produksi seluruh Malang kisaran 4 jutaan, yang di bawah saya kisaran 1 jutaan. Kebutuhan jagung kisaran 25 ton-35ton per hari," dia menambahkan.
Bantuan 100 ton jagung, menurut Kholik bisa dimanfaatkan para petani hingga beberapa hari ke depan.
"Jumlah bantuan yang kita terima kisaran 98-100 ton. Bisa digunakan 5 hingga 6 hari," tambahndia.
Informasi yang Kholik terima, setelah ini Kementan menjanjikan akan kembali mendatangkan bantuan jagung. Jagung-jagung itu akan diberikan langsung ke peternak dengan mengganti biaya bungkus. Paguyuban dipastikan tidak mengambil untung.
Beberapa hari terakhir ini peternak terbebani harga jagung yang melambung ke posisi Rp 5.300 hingga Rp 5.400 per kg, dari sebelumnya Rp 4.900-Rp 5.000 per kg.
Selain jagung, ke depan para peternak mandiri berharap Kementan juga memberi perhatian terhadap kebutuhan sarana dan prasarana peternakan (sapronak) lainnya seperti Day Old Chicken (DOC) atau ayam bibit.
Bantuan Bertahap
Bantuan 100 ton jagung pakan yang meliputi 50 orang peternak wilayah Malang, Jawa Timur, tiba pada Jumat subuh.
"Yang tiba hari ini (Jumat, 9/11/2018) adalah 500 ton pertama. Rencana nanti akan ada 12 ribu ton dalam waktu dekat ini. Pada tahap pertama bantuan jagung ini ada 1.500 ton untuk peternak Jawa barat, Jawa timur dan Jawa tengah," jelas Direktur Pembibitan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Sugiono.
Sugiono menambahkan, bantuan ini membuktikan bentuk kepedulian Pemerintah melalui Kementan khususnya Pak Menteri (Amran) kepada peternak mandiri.
"Jagung itu ada tapi harganya tidak terjangkau, karena sudah di ijon oleh Feedmil besar. Peternak kecil nggak kebagian, karena kemampuan daya beli mereka kecil. Yaitu peternak dengan kapasitas 1.000-15 ribu ekor ayam di satu peternak", jelas Sugiono.
Tim Kementan bergerak ke sejumlah titik antara lain di Blitar, Malang, Kendal, Solo, Bogor, Sukabumi, dan Cianjur untuk memastikan distribusi pangan berjalan lancar langsung ke para peternak rakyat, baik ayam petelur atau layer maupun ayam pedaging atau broiler.
Bantuan akan disalurkan bertahap sebagai langkah awal dalam menstabilkan harga jagung untuk pakan ternak.
Advertisement