Liputan6.com, Garut - Jajaran Kepolisian Resort Garut, Jawa Barat tengah menyelidiki kebocoran penggunaan anggaran penyambutan kirab obor (torch relay) Asian Gemes XVIII sebesar Rp 400 juta, di lingkungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemda Garut.
"Saya berani sumpah tak pernah terima uang untuk penyelenggaraan kirab obor api Asian Games, semua biaya dikeluarkan dari Polres," ujar Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Minggu (11/11/2018).
Menurut Budi, sejak didapuk menjadi penerima rombongan api obor sejarah Asian Games di Garut, lembaganya tidak pernah menerima sepeser pun anggaran Rp 400 juta yang diambil dari kas Biaya Tak Terduga (BTT) itu.
"Pernah mau ngasih Rp 50 juta dengan rincian pengeluaran yang sudah di-mark up, kita tolak," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Tidak tinggal diam, mereka pun kembali berencana memberikan uang hingga Rp 150 juta sebagai pengganti kegiatan, tetapi lagi-lagi ditolaknya dengan alasan penuh data mark-up alias penggelembungan.
Akhirnya setelah kegiatan penyambutan selesai dan berlangsung sukses, lembaganya langsung bertindak cepat dengan melakukan penyelidikan mengenai penggunaan anggaran yang seharusnya digunakan untuk pos bencana alam tersebut.
"Jadi yang pasti sampai saat ini Polres Garut belum pernah terima uang kegiatan itu. Uangnya entah dikemanakan oleh Dispora," papar dia.
Berdasarkan pemeriksaan awal diketahui, jika anggaran tersebut berjumlah Rp 400 juta yang dicairkan dalam dua kali, rinciannya tahap awal sebesar Rp 300 juta, dan tambahan berikutnya Rp 100 juta.
"Yang jelas sampai sekarang Polres Garut selaku penanggung jawab acara belum pernah terima uang sepeser pun, entah dikemanakan uangnya," kata dia.
Seperti diketahui, dalam ajang olahraga terebesar di Asian Games XVIII itu, kabupaten Garut berhasil menyumbang dua medali emas masing-masing dari cabang beregu pencak silat-putra putri, serta satu perunggu dari cabang olahraga Dayung Kano.