Hari Ayah dan Waktu Perayaannya di Seluruh Dunia

Sejak kapan dan bagaimana bisa tercetus perayaan Hari Ayah di Indonesia? Simak ulasan berikut.

oleh Asnida Riani diperbarui 12 Nov 2018, 13:15 WIB
Ilustrasi ayah dan anak. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya hari Ibu, Indonesia juga punya Hari Ayah yang jatuh setiap 12 November. Momen ini biasanya dirayakan dengan memberikan hadiah sebagai ucapan terima kasih dan berkumpul bersama anggota keluarga lainnya.

Beberapa dari Anda mungkin memilih memanjakan sang ayah dengan memijat pundak atau sesederhana menyisir rambutnya. Ungkapan ini penting, mengingat peran Ayah sebagai tulang punggung, sandaran, dan pelindung dalam rumah.

Seperti dilansir dari laman resminya, kemendikbud.go.id, Senin (12/11/18), perayaan Hari Ayah berawal dari prakarsa paguyuban Satu Hati, paguyuban lintas agama dan juga budaya tahun 2006 silam, bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).

Deklarasi Hari Ayah pada 12 November 2006 digelar di Pendapo Gede Balai Kota Solo, Jawa Tengah. Namun, peringatan Hari Ayah di kancah dunia sebenarnya sudah dimulai sejak abad ke-12 di 75 negara.

Beberapa di antaranya yang merayakannya adalah Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Turki, Pakistan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Filipina, dan Hong Kong yang merayakan setiap pekan ke-3 di bulan Juni. 

Hari Ayah di negara lain dirayakan dalam waktu yang berbeda. Serbia setiap 6 Januari, Korea Selatan pada 8 Mei, sementara di sebagian Eropa dan Timur Tengah di tanggal 19 November. (Mariany)

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya