Liputan6.com, Jakarta - Sambil membawa potret Mery Yulyanda dalam sebuah bingkai hitam, Husni Fadhil mengantarkan jenazah sang kekasih ke peristirahatan terakhir. Bersama jasad pramugrari Lion Air JT 610 tersebut, terkubur pula harapan Husni untuk membina rumah tangga dengan Mery.
Dalam sebuah unggahan tak lama setelah pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkal Pinang hilang kontak dan dinyatakan jatuh di Teluk Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober 2018, Husni menuturkan pada April tahun depan keduanya akan melangsungkan lamaran.
Baca Juga
Advertisement
Kembali, kembali, kembali, pinta Husni kala itu. Ia bahkan berjanji akan menerima bagaimana pun keadaan Mery. Namun, asanya pupus ketika tubuh sang belahan jiwa teridentifikasi sebagai korban musibah nahas tersebut.
Kini, hanya tinggal kata-kata perpisahan yang diucapkan. "Selamat jalan, sayang. Allah bersamamu," tulisnya singkat di sebuah unggahan di akun Instagram-nya baru-baru ini. Di foto itu, ia terlihat menunduk sendu memandangi pusara Mery.
Sementara di unggahan Instagram Story, Husni sempat terlihat bersandar di peti jenazah Mery seolah tak kuasa menahan kehilangan kekasih yang dicintai. Bersama dengan unggahan itu, ia mengutip salah satu ayat suci Alquran.
Di sana, Husni Fadhil seakan sadar jika kehilangan yang dirasakan atas sosok Mery Yulyanda adalah cobaan dari Tuhan. Lewat kata-kata di beberapa unggahan di akun Instagam, kekasih salah satu pramugari Lion Air JT 610 ini tampaknya berusaha tegar menghadapi kenyataan pahit di depan mata.
Saksikan video pilihan di bawah ini: