Liputan6.com, Jakarta Kedutaan Besar Vietnam untuk Indonesia menjalin kerjasama dengan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto untuk tindakan Digital Substraction Angiography (DSA). DSA atau yang dikenal dengan brain wash (cuci otak) ini akan menyasar pada 1.000 pasien warga negara Vietnam.
Advertisement
Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Terawan Agus Putranto, mengatakan, penandatanganan kerjasama untuk menangani pasien asal Vietnam yang menderita stroke.
"Penandatanganan kerjasama ini untuk mengakomodir penanganan DSA. Treatment (pengobatan) ditujukan untuk 1.000 orang, teman-teman dari Vietnam," kata Terawan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (12/11/2018).
Penandatanganan tindak DSA terhadap 1.000 pasien Vietnam yang dilakukan hari ini, kata Terawan, merupakan bentuk medical tourism (wisata medis).
Setelah melakukan DSA di RSPAD Gatot Soebroto, 1.000 warga Vietnam ini akan berwisata di sejumlah destinasi wisata di Indonesia.
Berkah dari Tuhan
Terawan bersyukur atas terjalinnya kerjasama tindakan DSA dengan Vietnam. Metode DSA yang dikembangkannya ternyata dilirik oleh pasien-pasien negara lain.
"Saya berterimakasih diberikan kepercayaan (untuk tindakan DSA ini). Kami akan memberikan pelayanan terbaik untuk teman-teman dari mancanegara (Vietnam)," kata dia menambahkan.
Terawan yakin adanya penandatanganan ini berkah dari Tuhan. Jumlah pasien dari mancanegara pun diharapkan akan bertambah kelak.
"Kita mulai dari 1.000 pasien. Nanti bisa bertambah jadi 2.000, 3.000 pasien. Ini berkah anugerah dari Tuhan yang Mahakuasa. Saya merasa terhormat dan tersanjung," ujar Terawan.
Advertisement